TABERNAKEL




Wahyu 21: 2-3
Yohanes 1: 14
Ibrani 8: 1-5

Perkataan TABERNAKEL tertulis dalam PERJANJIAN LAMA maupun di dalam PERJANJIAN BARU dalam ALKITAB bahasa inggris.

Tabernakel dalam bahasa Ibrani disebut "MISHKAN"
Tabernakel dalam bahasa Yunani disebut "SKENE"
Pengertian daripada TABERNAKEL = "TEMPAT KEDIAMAN"

Wahyu 21 : 2 - 3MEMPELAI WANITA TUHAN adalah TABERNAKEL ALLAH, yakni :

TEMPAT KEDIAMAN ALLAH DITENGAH-TENGAH MANUSIA.

Yohanes 1 : 14YESUS = FIRMAN yang menjadi daging adalah juga TABERNAKEL, yang BER-TABERNAKEL diantara kita.

Ibrani 8 : 1 - 5TABERNAKEL YANG SEJATI ada didalam SORGA, dimana Imam Besarnya adalah TUHAN YESUS KRISTUS sendiri yang duduk disebelah kanan Takhta Yang Mahabesar di Sorga.

Musa harus membangun Tabernakel menurut contoh dan model yang diperlihatkan Allah padanya di atas gunung.

Allah memperlihatkan padanya Tabernakel sejati yang ada di Sorga.

KESIMPULANNYATABERNAKEL adalah gambaran/bayangan dari KERAJAAN SORGA, TEMPAT KEDIAMAN ALLAH; atau

Pengertian rohani daripada TABERNAKEL adalah KERAJAAN SORGA.


SEJARAH


Pada suatu hari di tahun 1935 seorang hamba Tuhan berkebangsaan Belanda bernama F.G.Van Gessel membaca Alkitabnya. Beliau baru saja pulang dari Pacet, daerah pegunungan di Jawa Timur. Di sana beliau bergumul dalam doa puasa bersama hamba-hamba Tuhan lainnya selama tiga hari.
Ketika membaca Yohanes 1:14 beliau menerima wahyu Tuhan. Tidak seperti biasanya ayat itu dibaca sebagai: "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita". Beliau membacanya seperti yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kata "berdiam" diganti dengan kata "tabernakel". Jadi ayat itu menjadi "Firman itu menjadi daging dan bertabernakel di antara kita".
Pengertian tentang istilah asli Yunani "skenoo" dan latar belakang pelajaran tabernakel memberikan beliau pengertian yang lebih luas tentang ayat tersebut. Hal ini membuat beliau berkeinginan untuk mengadakan pelayanan yang berpusat pada pengajaran Tabernakel. Ini merupakan cetusan pelayanan yang kemudian dinamakan Kabar Mempelai Internasional.
Tak terbayangkan bahwa F.G.Van Gessel akan dipakai Tuhan untuk melahirkan suatu pelayanan dalam gereja di Indonesia yang kemudian hari berkembang mencapai negara-negara lain di dunia.
F.G.Van Gessel lahir di Blitar, Jawa Timur pada 9 Desember 1892. Memulaikan kehidupannya sebagai pekerja di perusahaan minyak yang dikelola pemerintah Belanda. Tetapi pada tahun 1923 beliau berhenti dari kedudukannya yang tinggi di perusahaan itu untuk memenuhi panggilan Tuhan dalam suatu penglihatan tentang Anak Domba Allah, Yesus sebagai Mempelai Pria Surga. Ketika itu beliau membaca kitab Wahyu 19:7 dan Wahyu 21:9-10. Penglihatan itu diterima sebagai panggilan untuk melayani Tuhan.
Pelayanan 2 orang pengajar injil Amerika yang berasal dari Belanda, Cornelius Groesbeck dan Richard Van Klaveren, serta pengalaman istri beliau dalam baptisan Roh Kudus memegang peranan penting dalam pembaharuan kehidupan rohaninya.
Penglihatan beliau tentang Mempelai Pria Surga membangkitkan gairah yang besar terhadap Allah dan PengajaranNya. Hal inilah yang mendorong beliau bersama sekelompok hamba-hamba Tuhan Indonesia pergi ke desa Pacet di pegunungan Jawa Timur di mana mereka berdoa dan berpuasa selama 3 hari berturut-turut.
Pengertian beliau tentang Yohanes 1:14 sesuah doa dan puasa di Pacet menjadi pusat pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai. Sejak itu beliau menerima pembukaan demi pembukaan rahasia Firman Allah. Ayat itu dipegangnya sebagai janji Allah bahwa pengajaran-pengajaran yang beliau terima dari Tuhan akan makin melimpah dengan berjalannya waktu. 
Tahun-tahun berikutnya Van Gessel berkobar-kobar dengan pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai ini. Beliau mendirikan gereja dan sekolah Alkitab di Surabaya. Pengajaran ini menyebar cepat ke propinsi lain di Indonesia. Di antara murid beliau di sekolah Alkitab terdapat seorang suku Jawa bernama In Juwono. Di kemudian hari beliau menjadi hamba Tuhan yang terkenal dalam Kabar Mempelai Internasional di Indonesia.
Pdt. Van Gessel meninggal pada umur 66 tahun (21 Juni 1958) di Hollandia, Niew Guinea (sekarang dinamakan Jayapura, Irian Jaya). Beliau meninggal setelah selesai menyusun semua buku dalam Alkitab menurut susunan dan pengajaran Tabernakel. Apa yang beliau kerjakan terbukti menjadi suatu karya yang penting karena telah menjadi rangka dasar dari penjelasan pada Alkitab. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang pesat di setiap tempat pengajaran itu diajarkan di kepulauan Indonesia yang luas ini.
Sepuluh hari sebelum meninggal Pdt.Van Gessel mewariskan pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai ini kepada menantu laki-lakinya, Pdt. Carl J.Totaijs yang dengan setia melayani bersama beliau dalam menyebarkan pengajaran ini di Niew Guinea. Tepat seperti dijanjikan Allah, pembukaan firman Allah yang beliau terima menyebar tidak hanya di Indonesia tapi juga di bagian lain di dunia. Bapak Totaijs terus menyebarkan pengajaran ini di Belanda yang menjadi pusat pelayanan internasional. Tugas penyebaran kedua pengajaran tersebut di Indonesia dibebankan terutama kepada Pdt. In Juwono dan hamba-hamba Tuhan lainnya. 
Pada tahun 1969 Pdt. Totaijs dan Pdt. In Juwono bergabung dan bekerja sama dalam memajukan Kabar Mempelai. Pdt.Totaijs bersama istrinya, anak tertua Pdt. Van Gessel, ke Surabaya mengunjungi Pdt. In Juwono dan sidang jemaatnya. Mereka memperbaharui ikatan persekutuan dan kerja sama dalam memproklamasikan pengajaran yang diterimanya dari guru mereka, Pdt.Van Gessel. Dengan dukungan beberapa hamba Tuhan di Indonesia dan Belanda pelayanan Kabar Mempelai terus disebarkan. Sampai hari ini 15 dari 27 propinsi di Indonesia telah dijangkau pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai. Dari Belanda berita ini telah mencapai beberapa negara di Eropa, Afrika, Amerika dan Asia.
Tahun 1982 merupakan salah satu tonggak sejarah pelayanan Kabar Mempelai. Untuk pertama kalinya pengajaran ini menyebar menyeberangi perbatasan Indonesia. Dari tempat asalnya di Jawa Timur menuju Manila, Filipina, tempat diadakannya kebangunan rohani besar-besaran. Kebaktian itu diadakan di Rizal Memorial Stadium dan menarik banyak hamba Tuhan dan anggota gereja dari daerah Metro Manila. Pada kebangunan rohani ini Kabar Mempelai diproklamasikan secara resmi dengan nama Kabar Mempelai Internasional.
Di bawah pimpinan Pdt. In Juwono, 425 anggota sidang di Surabaya pergi ke Manila. Mereka disambut hangat oleh pemimpin-pemimpin gereja dari Metro Manila. Peserta lainnya adalah para anggota sidang dari Holland serta Bimas Kristen Protestan dari 5 propinsi di Indonesia. Keikutsertaan secara resmi pemerintah Indonesia merupakan ungkapan pengakuan konkrit tentang pelayanan Kabar Mempelai bagi masyarakat Indonesia. Pengajaran yang kuat mengenai pernikahan misalnya, memulihkan banyak keluarga berantakan di Indonesia.
Kebangunan rohani BTI (Bride Tidings International) di Manila sangat berarti dalam beberapa hal. Kebangunan rohani ini mendapat dukungan tambahan dalam pelayanan ketika hamba Tuhan berkebangsaan Filipina bertindak sebagai penerjemah dalam kebangunan ini. Beliau dan istrinya mengalami pengalaman luar biasa ketika mempelajari pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai di bawah pimpinan Pdt. In Juwono sendiri di Surabaya. Beliau merupakan pilihan yang tepat untuk menerjemahkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. In Juwono selama kebangunan rohani di Manila. Hanya oleh keberanian dan hikmat dari Allah, Pdt. Nene Ramientos dapat menerjemahkan Firman Allah kepada orang-orang Manila di kebaktian itu, meskipun beliau hanya belajar bahasa Indonesia selama 3 bulan. Sejak itu Pdt. Nene Ramientos dan istrinya bertindak sebagai utusan pengabar injil BTI untuk dunia. Sebelumnya mereka bekerja sebagai utusan pengabar injil BTI di USA selama 7 tahun.
Dalam pelayanan Kabar Mempelai Internasional ada tiga serangkai, yaitu: Pdt. Totaijs, Pdt. In Juwono dan Pdt. Nene Ramientos, masing-masing didampingi istrinya. Tetapi pada tanggal 12 Mei 1989, Pdt. In Juwono dipanggil Tuhan. Beliau berada pada puncak pelayanannya sebagai ketua BTI Indonesia dan dalam pelayanan internasional secara intensif. Tidak tampak adanya tanda-tanda sakit. Kecuali sekitar dua jam sebelumnya beliau merasakan sakit di bagian dalam. Saat itu juga beliau menyatakan kasihnya yang sangat mendalam kepada Tuhan.
Bagi keluarga BTI, Pdt. In Juwono bagaikan Rasul Paulus yang mengatakan "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."
Buah-buah pekerjaan beliau antara lain Kebangunan Rohani Kabar Mempelai di Medan, Sumatera Utara tahun 1987 dan Konferensi BTI pertama di Surabaya pada tanggal 23-30 Oktober 1988 yang dihadiri oleh lebih dari 1000 gembala dan penginjil dari Indonesia dan 23 negara lainnya. Saat mempersiapkan konferensi BTI ke 2 yang dijadwalkan di Medan, Sumatera Utara pada bulan November 1989 beliau dipanggil Tuhan dengan damai.
Tanpa beliau sebagai pemimpin BTI Indonesia, persiapan-persiapan untuk BTIC (Bride Tidings International Conference) ke 2 hampir-hampir tidak dapat berjalan. Tampaknya iblis menunggu kesempatan. Dengan berpulangnya hamba Tuhan yang adalah ujung tombak BTI Indonesia itu masalah-masalah datang bagai air bah yang siap menelan semua persiapan BTIC itu. Namun penglihatan yang diterima Pdt.Van Gessel tentang pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai tidak sia-sia. Beliau juga melihat bahwa proklamasi dua pengajaran ini akan mencapai ujung dunia dan BTIC ke 2 merupakan mata rantai yang penting.
Setan menyerang dengan gencar tapi Allah mengangkat seorang hamba Tuhan dari Manado yang bernama Pdt. Pong Dongalemba. Beliau menggantikan kedudukan ketua BTI dan menjadi pembicara utama pengajaran Tabernakel di konferensi itu. Beliau diteguhkan dengan khotbah Pdt. Paulus Jedidjah dari Ujung Pandang pada kebaktian petang hari di konferensi.
Tampaknya BTIC ke 2 menghadapi masalah-masalah berat. Karena konferensi hamba-hamba Tuhan di Baguio, Filipina telah dijadwalkan tepatnya 10 hari sesudah Bapak in Juwono meninggal. Tidak perlu diragukan bahwa keluarga BTI sangat kehilangan pemimpin mereka, tetapi tidak ada waktu untuk menoleh ke belakang. Iman mereka teguh kepada Tuhan yang menganugerahkan pembukaan pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai pada Pdt. Van Gessel yang kemudian diteruskan oleh Pdt. In Juwono tanpa kenal lelah sampai akhir hidupnya.
Ibu Annie, pendamping setia Pdt. In Juwono, sekalipun masih diliputi rasa duka bergabung dengan keluarga BTI mengikuti konferensi di Baguio. Bersama Bapak Pdt. Carl J.Totaijs yang memimpin BTI Belanda serta Dr. Nene Ramientos dan istri sebagai utusan BTI di Amerika, tim BTI Indonesia ke Baguio City untuk memenuhi misi memberitakan Kabar Mempelai kepada lebih dari 400 hamba-hamba Tuhan dan penginjil dari gereja penginjilan Methodist Filipina yang datang dari seluruh negara itu. Ini peristiwa bersejarah sebab merupakan pertama kalinya hamba-hamba Tuhan Methodist di Filipina mendengarkan pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai. Firman Allah disampaikan oleh hamba Tuhan yang ditetapkan yaitu Bapak Pdt. Totaijs, Rev. Dr. Nene Ramientos, Bapak Pdt. Pong Dongalemba dan Bapak Pdt. Paulus Jedidjah.
Panitia lokal konferensi Baguio memandang peristiwa ini sebagai hari yang menyenangkan dalam kalender mereka. Pertama kali dalam sejarah gereja mereka di mana grup asing seperti BTI mengambil alih seluruh pemberitaan Firman Tuhan pada konferensi nasional yang diadakan 4 tahun sekali.
BTIC ke 2 berjalan sesuai jadwal yaitu tanggal 7 - 17 November 1989 di Surabaya, bukan di Medan. Pimpinan BTI memandang pemindahan tempat penyelenggaraan BTIC ke 2 ini sebagai peringatan positif dari Allah. Sepertinya Allah menghendaki Surabaya sebagai tempat permanen bagi penyelenggaraan BTIC. Tempat pelayanan 2 hamba Tuhan yang dipilih Allah yaitu Pdt.Van Gessel dan Pdt.In Juwono. Hal ini diteguhkan oleh Bapak Totaijs sebagai pembicara utama Kabar Mempelai di kebaktian penutupan. Surabaya merupakan tempat permanen penyelenggaraan BTIC.
Sementara itu BTI Indonesia giat mengembangkan pengabaran Mempelai di bagian timur, BTI Belanda di belahan barat. Dari Amsterdam dan Den Haag, Bapak Totaijs memimpin tim BTI ke negara-negara Afrika, Amerika Selatan dan India. Mereka menyelenggarakan seminar dengan para gembala dan penginjil. Salah satu hasilnya adalah sebuah Sekolah Alkitab di India. Beberapa hamba Tuhan di Belanda juga menyelenggarakan kebaktian di negara-negara Eropa lainnya.
Pelayanan-pelayanan keluar itu menyebabkan terwujudnya kongres di kota Noordwijkerhout, 30 Km dari Amsterdam. Kongres yang didukung BTI Belanda ini dihadiri oleh hamba-hamba Tuhan dari beberapa negara.
Setelah kongres ini pelayanan-pelayanan lainnya semakin berlanjut. Tiga tahun sebelumnya, 200 hamba-hamba Tuhan mendengar pengajaran Mempelai di gereja BTI di Amsterdam. Mereka merupakan sebagian dari 4000 peserta konferensi internasional para penginjil keliling yang diadakan di kota itu. Mereka juga sangat terkesan dan mendapat berkat dari kesaksian Dr. Nene Ramientos yang pelayanannya telah diperkaya dengan pengajaran Mempelai setelah 30 tahun dalam pelayanan lain. Dr. Nene Ramientos mengundang beberapa peserta konferensi itu untuk datang ke gereja Bapak Pdt. Totaijs. Beberapa dari mereka merupakan teman-teman beliau yang mengenalnya sebagai pemimpin gereja di Filipina yang mempunyai banyak hubungan dengan negara-negara di dunia. Selain dari pelayanan beliau di Amerika dan di Filipina, beliau ikut serta seminar-seminar BTI yang dipimpin oleh Bapak Totaijs dan Bapak Dongalemba masing-masing dengan istri mereka ke beberapa negara di dunia. Bapak Ramientos dan istri juga mendapat undangan untuk mengunjungi Israel, Eropa dan Rusia.
Di dalam wadah BTI Indonesia terdapat seorang hamba Tuhan yang telah banyak pengalaman dalam pelayanan Kabar Mempelai, beliau adalah Bapak Pdt. Pong Dongalemba yang menjadi gembala dua sidang jemaat yang menjadi pusat pelayanan BTI Indonesia. Beliau merupakan anak didik dari Bapak Pdt. In Juwono.
Beliau berketetapan meneruskan mandat dari Tuhan ketika membaca Matius 24:27 "Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat demikian pulahlah kelak kedatangan anak manusia". Beliau melihat ayat ini sebagai perintah Allah untuk mengabarkan berita kedatangan Yesus yang kedua kalinya, mulai dari timur yaitu Indonesia dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Filipina yang beliau harapkan dapat bersekutu dalam pelayanan menuju ke barat sampai ke Yerusalem.
Urutan perjalanan ini merupakan rangkaian akhir perintah agung Allah untuk memberitakan Injil sampai ke seluruh dunia. Mulai dari Yerusalem. Sekarang tiba saatnya putaran itu kembali ke Yerusalem. Sekalipun sampai detik ini bangsa Yahudi masih menjadi seteru Injil, mereka yang sedang menunggu Mesias akan menerima pengajaran Mempelai berita pembangunan Tubuh Kristus.
Sejarah pengajaran Mempelai masih dalam perjalanannya bergerak menuju ke seluruh penjuru dunia. Pelayanan Kabar Mempelai ini menyingkapkan sejarah Mempelai Laki-Laki dan Mempelai PerempuanNya yang diwahyukan kepada hambaNya, F.G.Van Gessel lebih dari 60 tahun yang lalu.


ISI TABUT PERJANJIAN






ISI DARI TABUT PERJANJIAN ADALAH
  1. TONGKAT HARUN YANG BERTUNAS DAN BERBUAH
  2. BULI - BULI EMAS BERISI MANA
  3. DUA LOH BATU



TAHBISAN


Keluaran 29: 1-35
imamat 8: 1-36

Ditahbiskan artinya:
  1. dijadikan suci (disucikan dan dikuduskan)
  2. diangkat
  3. membaktikan diri
Tahbisan yang benar adalah tahbisan kepada/bagi Allah, bukan untuk kepentingan diri, gereja dan lain-lain.
Allah sangat menghargai tahbisan kita.
Untuk ini IA mengorbankan AnakNya dan menghapus dosa-dosa kita oleh darahNya supaya kita dijadikan imam-imam dan raja-raja bagiNya, (Wahyu 1:5-6; 5:9-10) dan kita disebut imam-imam rajani, suatu kedudukan yang tinggi dan istimewa (I Petrus 2:9-10).
Dalam Keluaran 29:1-3 disebut bahwa untuk tahbisan imam-imam Allah menentukan dan menuntut korban-korban persembahan sebagai berikut:
  • Seekor lembu jantan muda.
  • 2 (dua) ekor domba jantan.
  • roti tidak beragi.
  • roti bundar tidak beragi yang diolah dengan minyak
  • roti tipis atau adonan tepung yang tidak beragi yang dioles dengan minyak.
Disini kita melihat ada 3 korban binatang (korban untuk menghapus dosa dan kesalahan) dan 3 korban sajian/makanan (berbicara mengenai persekutuan dengan Kristus), sedangkan angka 3 menunjuk pada Allah Trinitas.
PENGERTIAN ROHANINYA
  1. 3 macam korban binatang, yang semuanya menunjuk pada korban Kristus yang menggenapkan semuanya yakni :
    1. Korban lembu jantan muda.
      Korban Lembu Jantan Muda ini adalah KORBAN PENDAMAIAN dari KRISTUS untuk menghapus dan menyucikan dosa-dosa kita supaya kita dibaharui (II Korintus 5:17-19,21).
    2. Korban domba jantan I.
      Ini adalah KORBAN PENYERAHAN DIRI dari KRISTUS seupaya oleh korbanNya kitapun boleh menyerahkan segala kepentingan diri kita untuk taat kepadaNya (Filipi 2:4-8; Ibrani 5:7-9).Sebagai seorang budak (“doulos”) yang tidak memiliki kehendak diri sendiri melainkan kehendak Tuannya yang berlaku.
    3. Korban domba jantan II.
      Ini adalah KORBAN TAHBISAN KRISTUS supaya kitapun ditahbiskan olehNya. Dalam Yohanes 17:19 perkataan menguduskan (“hagiazo”) artinya disucikan atau ditahbiskan.
      Baik penyucian/pendamaian, penyerahan diri sepenuhnya, maupun tahbisan dikerjakan oleh korban Kristus.
  2. 3 macam korban sajian, adalah persekutuan kita dengan Allah Trinitas harus murni, tidak boleh dicampur dengan ragi (dosa dan kemunafikan) terutama dalam tahbisan kita sebagai imam-imam.
    Dalam Keluaran 29:4-9 disebut bahwa Imam Besar dan imam-imam harus dibasuh dengan air (baptisan air) dan mereka harus diurapi dengan minyak (urapan Roh Elkudus).
Jangan seorang mau melayani Tuhan (mentahbiskan dirinya) tanpa lebih dahulu mengalami kelahiran baru.


TUDUNG TABERNAKEL







Keluaran 26: 1-14
Keluaran 36: 8-19

TUDUNG atau TENDA adalah untuk “melindungi” apa yang ada didalam, yakni TABERNAKEL, dari segala pengaruh yang ada diluar.
Demikian juga Tuhan Yesus akan melindungi gerejaNya yang disebut TUBUHNYA.
(Efesus 5:23).
Ada 4 macam tudung/tenda Tabernakel yakni:
  1. Tudung Tabernakel (Keluaran 26:1-6)
  2. Tudung bulu kambing (Keluaran 26:7-13)
  3. Tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah (Keluaran 26:14a)
  4. Tudung kulit lumba-lumba atau tudung kulit minagaja (Keluaran 26:14b)
PENGERTIAN ROHANINYA

1. Tudung tabernakel (tudung yang pertama)
Perkataan tudung atau penutup mempunyai arti yang sama dengan pakaian. Selain pakaian adalah penutup tubuh maka ia juga menunjuk pada kelakuan hidup sehari-hari.
Tudung ini mempunyai warna yang sama dengan Pintu Gerbang, Pintu Kemah, dan Tabir (Tirai + Efod) yang berbicara mengenai :

IMAN dengan PERBUATAN IMAN
Sidang Tuhan selaku Tubuh Kritus yang hidup, harus hidup dalam IMAN disertai PERBUATAN, sebab segala sesuatu tidak beralaskan iman, adalah dosa (Roma 14:23).

2. Tudung bulu kambing (tudung yang kedua)
Bulu atau rambut mempunyai pengertian rohani yang sama yakni KESUCIAN. Jadi arti rohani dari tudung bulu kambing adalah:

KESUCIAN dan PERBUATAN SUCI
Sidang adalah Tubuh Kristus, harus suci dalam segala perbuatannya.

3. Tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah
Tudung yang ketiga ini tidak mempunyai ukuran tertentu, berbeda dengan tudung yang pertama dan kedua.

Warna merah adalah warna darah.
Domba jantan adalah binatang yang digunakan sebagai korban bakaran dan persembahan khusu/korban tatangan dalam tahbisan imam-imam.

Jadi pengertian rohani daripada kulit domba jantan yang diwarnai merah adalah:
KASIH ALLAH didalam PENYERAHAN danTAHBISANNYA
Kasih Allah tidak ada batasnya atau tidak ada ukuran tertentu.

4. Tudung kulit lumba-lumba
Tudung yang keempat inipun tidak memiliki ukuran tertentu.
Tepatnya kulit ini bukan kulit lumba-lumba tapi kulit binatang sejenis anjing laut.
Kulitnya sengat kuat dan tahan terhadap segala pengaruh udara dan cuaca. Jika dilihat tudung ini tidak indah seperti tudung-tudung sebelumnya. Tudung ini merupakan tudung yang teratas, maka ia menampung badai, hujan, angin kencang dan sebagainya.

Jadi kulit lumba-lumba ini berbicara soal PENGHUKUMAN.

Contoh: Bahtera Nuh yang melindungi 4 pasang nikah dari pehukuman Allah, yakni air bah. Penghukuman Allah ini tidak ada batasnya (tanpa ukuran) apabila manusia menolak kasih Allah yang tidak terbatas.

Kristus yang menanggung penghukuman Allah untuk melindungi dan menyelamatkan kita (Galatia 3:13), begitu jelek untuk dipandang. (Yesaya 52:13-14; 53:2-3).



UKUPAN WANGI WANGIAN

Keluaran 30: 7-8, 34-38
Keluaran 37: 29

Ayat 34 : Ukupan wangi-wangian atau rempah-rempah berbau harum terdiri dari:
  1. getah damar (getah mur)
  2. kulit lokan (lawang)
  3. getah rasamala
  4. kemenyan asli (warnanya putih)
1. Getah damar (getah mur)Arti haraviah dari perkataan tersebut di dalam bahasa Gerika/Yunani adalah “segala sesuatu yang menetes”, dan memang getah damar yang murni keluar dari batang pohonnya bagaikan air mata yang menetes.

Sedangkan arti perkataan damar atau mur dalam bahasa Ibrani adalah “pahit”.
Memang damar atau mur memiliki rasa pahit.
Sifat atau pekerjaannya menghentikan dan digunakan sebagai alat perangsang; memiliki bau harum yang kuat dan sangat berharga.
Kejadian 37:25 = merupakan barang dagangan yang berharga.
Matius 2:11 = merupakan hadiah yang berharga.

PENGERTIAN ROHANINYAMenunjuk pada darah Kristus, yang menetes dari luka-lukanya (menunjuk MUR) jika dihubungkan dengan dosa-dosa kita, maka darahNya yang menetes ini adalah hasil dari penderitaan atau sengsara yang pahit, tetapi berbau harum jika menyangkut kelepasan dan penyucian kita, juga berkuasa menghentikan dosa-dosa kita serta melenyapkan rasa derita yang disebabkan oleh dosa.
I Petrus 1:18-19 = Ia berharga atau mahal.

Kelepasan atau ketebusan kita oleh darahNya adalah sangat berharga atau sangat mahal.
Korban Kristus harus menjadi dasar/alasan dari penyembahan kita!
2. Kulit lokan (lawang).

Ini merupakan sejenis kulit kerang, yang jika dibakar menyebabkan bau harum yang kuat, selain digunakan sebagai obat.


Cara membuatnya adalah sebagai berikut:
  • digiling atau ditumbuk sampai halus (ayat 36)
  • dibakar
  • setelah digiling/ditumbuk dan dibakar, baru mengeluarkan bau yang harum.
PENGERTIAN ROHANINYAIni menunjuk pada wujud Kristus yang dihancurkan pada kayu salib, dihabiskan oleh api penghukuman Allah, namun berbau harum bagi Allah (Efesus 5:1-2).

Kita harus ada hubungan = persekutuan dengan Kristus yang sudah menderita sedemikian di dalam doa kita, ini membawa kita pada pengalaman untuk memandang dan menyembahNya, sebagai korban persembahan kita yang dituntut oleh Allah (Roma 12:1-2).

Hal ini merupakan obat untuk menyembuhkan penyakit “egoisme” (mengutamakan kepentingan diri) dan melawan watak tabiat lama yang menuruti kemauan sendiri.

3. Getah rasamalaIni adalah tumbuh-tumbuhan semak belukar, yang mengandung damar berwarna putih dan memiliki kuasa menyembuhkan; memiliki rasa pahit, namun berbau harum.

(Rasamala artinya : “diperuntukkan bagi bau yang harum”).

Demikian pula doa:
  • pahit rasanya bagi daging
  • berbau harum bagi jiwa
  • berkuasa (sehat) bagi roh
4. KemenyanArtinya “putih”.
Kemenyan yang berwarna putih adalah yang “terbaik”.


Dipakai untuk mempersembahkan korban atau untuk minyak wangi (parfum).


I K H T I S A R :
Ukupan wangi-wangian berbicara tentang Kristus di dalam penyerahanNya yang sepenuh sampai dihancurkan dan dihabiskan (dalam deritanya), namun bagi Allah sekaligus merupakan bau harum kemenyan yang murni dan mahal (berharga)!

Penyembahan adalah persekutuan dengan Kristus yang sudah menderita sedemikian di dalam dosa, sehingga kita diserap oleh wujudNya dan tenggelam sepenuhnya didalam kasihNya!

Keluaran 30:35 Ukupan yang dicampur (digarami), murni dan suci artinya penyembahan yang tepat itu memberi semangat dan menyedapkan bagi kehidupan rohani serta menolak pekerjaan dosa dan menjadikan rohani kita murni baik batiniah maupun lahiriah!

Keluaran 30:7-8 Membakar ukupan wangi-wangian tiap-tiap pagi dan tiap-tiap senja.
Tiap pagi untuk sepanjang hari dan tiap senja untuk sepanjang malam, dengan lain kata, doa itu harus selalu/senantiasa dipanjatkan kepada Allah, baik doa pribadi setiap anak Tuhan maupun doa segenap sidang jemaat.

Ayat 9a : Jangan ada ukupan lain atau ukupan asing!
Tidak diperbolehkan menggunakan api asing, atau membakar ukupan asing = DOA itu harus bermotif (berpangkal tolak) yang murni.

Bacalah : Yohanes 4:23; Yesaya 1:13; Wahyu 18:13, yaitu ukupan dan kemenyan dari Babil.
Jadi dalam penyembahan tidak boleh berlaku:
  • keinginan daging
  • hal yang tidak benar (dusta, tipu dan dosa)
  • nafsu kepentingan diri
  • kehormatan dan kebanggaan diri
  • api (semangat) dan kemampuan diri
  • tradisi dan kebiasaan
  • api setan!
Melainkan penyembahan harus merupakan doa yang murni dan hasil dari penyucian dan hanya terarah kepada Allah! (Wahyu 19:10 – Sembahlah Allah!

Ayat 9 : Jangan ada persembahan korban dan korban sajian.
Ini artinya ketentuan-ketentuan dasar hukum Taurat tidak harus berlaku, karena hal ini melemahkan (mematikan) kehidupan doa!

Doa itu tidak harus terikat, melainkan Roh Elkudus harus sepenuhnya dan leluasa bekerja. Doa itu bukan suatu keharusan, bukan suatu kewajiban yang berat, melainkan suatu penyembahan yang suka rela!

IMAM BESAR



Keluaran 26: 36-37
Keluaran 36: 37-38

Pakaian menunjuk pada kelakuan hidup sehari-hari.
Pakaian imamat ini disebut "pakaian Kudus" (Keluaran 28:4; 29:1,41).

Pakaian kudus imam besar menunjuk pada kelakuan hidup sehari-hari dalam kekudusan dan kesucian dari Tuhan Yesus Kristus selaku Imam Besar yang harus menjadi teladan bagi sidang jemaat, khususnya imam-imam.

Ini juga menunjuk pada kelakuan hidup sehari-hari yang kudus dari seorang pemuka/gembala dalam tahbisannya sebagai teladan bagi sidang jemaat yang ditahbiskan.

Pakaian imam besar terdiri dari :

A. Efod (ayat 6-14)
Efod menunjuk pada kehidupan Tuhan Yesus Kristus dalam tanda salib atau tanda kematian.
Efod ini berwarna :
  • ungu : keagungan dan kewibawaan rajani
  • biru langit : kuasa kebangkitan
  • kirmizi : sengsara yang dialami Yesus sebagai manusia
  • lenan halus : keadilan/kebenaran Ilahi
  • emas : Roh Elkudus
Tanda-tanda ini ada pada Pribadi Tuhan Yesus Kristus.

B. Sabuk pengikat efod atau sandang efod (ayat 8)

memiliki warna yang sama dengan efod dan menyatukan 3 macam bagian pakaian yakni : efod, gamis dan kemeja beragi, artinya bahwa kehidupan Tuhan Yesus Kristus ditandai dengan KEMATIAN - KEBANGKITAN - KEMULIAAN.

C. Gamis baju efod atau baju selimut berwarna biru langit (ayat 31-35)

Pakaian ini menunjuk pada kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Buah delima menunjuk pada sidang jemaat.
Giring-giring emas menunjuk pada hadirnya Imam Besar.
Kehadiran Imam Besar ditengah-tengah sidang jemaat dibuktikan dengan penyembahan dalam bahasa lidah asing.
Ini merupakan suasana kebangkitan.

D. Patam atau jamang emas(ayat 36-38)

E. Serban atau kulah (ayat 36 - 38)

Patam atau jamang emas ini ada pada serban atau kulah.
Dalam Wahyu 7:3; 14:1; 22:4; 3:12 dikatakan bahwa Nama Allah dimeteraikan atas dahi anak-anak Tuhan.

Nama Allah dengan FirmanNya maupun PribadiNya tidak terpisahkan.
Demikian juga hati dan pikiran kita harus tertulis dengan NamaNya = FirmanNya.

F. Kemeja beragi atau baju dalam berjala-jala dari lenan halus (ayat 39)

Kalau efod adalah kehidupan Tuhan Yesus Kristus dalam tanda kematian, dan gamis menunjuk kehidupanNya yang dibangkitkan, maka kemeja beragi menunjuk pada kenaikanNya ke sorga dalam kemuliaan.

Sebutan yang tepat untuk pakaian ini adalah pakaian bagian dalam dengan sulaman berbentuk mata banyak

Dalam Imamat 16:2-4 disebutkan bahwa imam besar pada hari raya pendamaian masuk ke dalam ruangan maha suci bukan dengan pakaian imam besar selengkapnya, melainkan hanya Dengan kemeja lenan halus yang putih. Mengapa? Karena kemeja kain lenan halus ini menunjuk pada :
KEMULIAAN KRISTUS PADA SAAT IA NAIK KE SORGA.

Hidupnya dalam tanda kematian (salib) sudah lalu bagaikan baju efod yang sudah ditanggalkan olehNya.

KebangkitanNya selama 40 hari berada di bumi inipun sudah lalu, jadi Gamis berwarna biru langit itupun sudah ditanggalkanNya.

Setelah itu Ia naik ke sorga sampai dibelakang tabir dan sekarang Ia berada dalam kemuliaanNya.
Dari Sorga Ia mengamati-amati (melihat) melalui Roh Elkudus. Permata yang bermata 7 dalam Zakharia 3:9menggambarkan Kristus yang penuh dengan Roh Elkudus.
Permata = Kristus

7 mata = Roh Elkudus dalam 7 keadaanNya (Wahyu 5:6)
Seperti kemeja beragi merupakan pakaian yang paling dalam, demikian Allah mengamati kehidupan suci kita yang paling dalam, kehidupan yang rahasia dan tersembunyi.

G. Tutup dada pernyataan keputusan atau perhiasan dada akan hukum (ayat 15 - 30)

Ini merupakan bagian pakaian yang menyolok dan menarik perhatian karena kedudukannya yang khusus.

Tutup dada yang berbentuk empat persegi ini adalah gambaran dari kota YERUSALEM BARU, kota segi empat yang selama 1000 tahun berada pada Allah dekat dengan hatiNya dan sesudah itu turun dari sorga keatas bumi yang baru (Wahyu 21:2; 9-10).

Inilah sidang mempelai wanita Tuhan yang sudah mencapai tingkat kerohaniannya sama dengan Mempelai Pria Sorga, karena tutup dada ini memiliki warna yang sama dengan baju efod (= kehidupan Yesus).

12 permata tatahan yang ada pada tutup dada ini menunjuk pada 12 Rasul Hujan Akhir yang memerintah gereja hujan akhir yakni gereja yang kelak akan terangkat dalam kemuliaan.
Sedangkan 12 nama-nama putra Israel yang terukir pada 2 buah permata kristopras pada baju efod menunjuk pada 12 Rasul hujan awal.

Urim dan Tumim yang ada pada tutup dada ini tidak dijelaskan dalam Alkitab apa dan bagaimana keadaannya.

Ada banyak dugaan dan tafsiran mengenai Urim dan Tumim ini biarlah kita tinggal pada pengertian dari kedua kata tersebut yakni :

Urim = terang (ungkapan)
Tumim = kesempurnaan atau pedang (penghukuman).


PAPAN JENANG




Keluaran 26: 15-30
Keluaran 36: 20-34

PENGERTIAN ROHANINYA
Papan-papan
Menggambarkan anak-anak Tuhan, yang ditebus oleh darah Kristus sejak kedatanganNya yang pertama dibumi ini dan mereka membentuk ruangan suci dan ruangan maha suci, itulah Tabernakel atau Kaabah tempat kediaman Allah.
Ayat-ayat :
  • I Korintus 3;16; 6:19
  • II Korintus 6:16
  • Efesus 2:22
  • Ibrani 3:6
  • I Petrus 2:5
Papan ini dibuat dari kayu penaga (daging) disalut dengan emas, artinya : anak-anak Tuhan yang dipenuhkan dengan Roh Elkudus.

Kaabah Allah yang hidup terdiri dari anak-anak Tuhan yang dipenuhkan dengan Roh Elkudus.

Alas (kaki) dari perak
Perak adalah ketebusan yang harus menjadi alas atau dasar dimana Tabernakel itu berdiri diatasnya.
Gereja Tuhan bukan dibangun atas dasar atau asaa dunia ini (pasir) melainkan diatas batu karang ketebusan/pendamaian dari Kristus.

(Matius 7:24-27).

Kayu lintang
Ikatan dan hubungan yang begitu kuat dan erat antara anak-anak Tuhan yang dikerjakan oleh korban Kristus (kayu lintang yang ditengah sedangkan kayu lintang itu menyilang bagaikan bentuk salib guna menyatukan papan-papan).

Kesatuan Tabernakel itu letaknya pada 5 buah kayu lintang itu, sedangkan angka 5 menunjuk pada angka salib atau 5 luka yang ada pada Kristus.
Demikian juga kesatuan Gereja Tuhan tidak akan terjadi, kecuali oleh kuasa salib!

KESIMPULAN
Papan-papan dan kayu lintang yang disalut dengan emas menunjuk pada kesatuan dan ikatan antara anak-anak Tuhan hingga membuat Rumah Allah itu tetap tegak berdiri, oleh Roh Elkudus yang didasarkan atas korban ketebusan/pendamaian Kristus.