Semoga dengan segala kelimpahan Kasih KaruniaNya kita akan semakin dibawa melihat mengenal pribadiNya yang benar, Allah yang benar semakin kita dengan mata hati yang diterangi, semakin kita mengerti pengharapan di dalam panggilan Tuhan atas hidup kita. sehingga setiap kali kita datang kepada Tuhan kita dapat mengambil apa yang disediakan Tuhan bagi kita.
Semua penyediaan Tuhan tidak diperuntukkan bagi malaikat tapi diperuntukkan bagi kita kata Ibrani 2 ayat 5 mulai Janji tentang dunia yang akan datang tidak diperuntukkan bagi malaikat tetapi bagi kita, yang untuk sedikit waktu lamanya kita ini berada dalam keadaan lebih rendah dari malaikat, walaupun dalam penciptaan pertama manusia itu di jadikan segambar seteladan dengan Allah, ia disalut dengan kemuliaan Allah, tapi karena dosa yang menyebabkan kejatuhan maka posisi manusia sekarang lebih rendah dari malaikat, tapi kita mau bersyukur bahwa lewat Salib Tuhan, lewat penebusan, lewat Yesus yang adalah Firman menjadi daging, menebus semua kekurangan di dalam tubuh daging kita, dosa dan kejahatan untuk nanti daging yang ditebus dan diselamatkan akan di ubah pada saat kedatanganNya kembali, kita akan mengalami tubuh daging kita akan di ubah dalam kemuliaan sama seperti Dia, bukan seperti malaikat, saat kita alami tubuh daging kita di ubahkan sama seperti Dia, kita akan memiliki kemuliaan lebih tinggi dari malaikat karena kemuliaan kita akan sama dengan kemuliaan Tuhan, itu pengharapan kita di tahun yang berjalan ini lewat perpanjangan umur yang Tuhan berikan kepada kita, kita nikmati bersama segala penyediaan Tuhan.
Puji Tuhan, bersama saudara saudara kita yang mengambil waktu mengikuti Ibadah secara Live Streaming saya menyampaikan selamat tahun baru. Tuhan menyertai kita semua.
Saya di Ibadah Natal tadinya saya berpikir kita akan bicara lagi tentang Panggilan yang ke 2 yang kita bicara sejak Ibadah natal yaitu panggilan kepada Yesaya yaitu panggilan keluar dari ikatan kenajisan tubuh, tetapi sampai kemarin saya tidak mendapatkan ketetapan, mungkin akan kita lanjutkan di kesempatan yang akan datang soal panggilan yang pertama kepada Musa, panggilan kedua kepada Yesaya dan panggilan ketiga kepada Saulus yang kemudian namanya menjadi Paulus ketika dia menjadi Rasul. itu semua panggilan ada kaitan dengan Natal yaitu kelahiran Yesus karena semua panggilan itu datang ketika mereka melihat pribadi Yesus.
Musa melihat Yesus sebelum Firman menjadi daging,Yesaya juga sama mereka melihat Tuhan yang adalah Yehova. Yehova itu bicara tentang Yesus sebelum datang menjadi Firman, menjadi daging. Saulus juga sama ketika dia mengatakan Tuhan siapa Engkau yang aku aniaya, Tuhan berkata dari tengah tengah Cahaya, akulah Yesus yang engkau aniaya. Yesus Yehosua, itu Yehova sebelum Firman menjadi daging. kita akan periksa itu dikesempatan yang akan datang.
Tapi hari ini kita akan melihat beberapa ayat yang sangat familiar dengan kita. Yeremia 17 kita bicara tentang berkat dan kutuk, tetapi kita mau baca ayat 7 saja, 7 dan 8
Yeremia 17:7-8
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Ayat sebelumnya, ayat yang ke 5 Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! dengan kata lain orang yang mau hidup mengandalkan manusia, mengandalkan kekuatannya, itu secara sadar ia menjauhkan diri dari kasih Karunia, menjauhkan diri dari Tuhan. jadi apapun bentuk dan sikap kita ketika kita mulai hidup mengandalkan manusia daging, mengandalkan kekuatan mengandalkan apapun yang ada di dalam dunia ini itu adalah satu sikap yang menyatakan kita menjauhkan diri dari Tuhan, menjauhkan diri dari Kasih Karunia kata Ibarani 12:15 itu di gambarkan seperti orang yang jatuh dari Kasih Karunia.
Jangan menjauhkan diri dari Kasih Karunia! Jangan jatuh dari Kasih Karunia!
Lebih jauh itu sama dengan carang yang terlepas dari Pokok, itu orang yang mengandalkan manusia dagingnya, mengandalkan kekuatannya, mengandalkan kehebatannya. itu intinya.
kita bahas ayat 7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Kalau saya memberikan tema kecil tema itu adalah bicara tentang Hidup Mengandalkan Tuhan. mengandalkan Tuhan sama dengan kita percaya dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, apapun situasi yang terjadi di tahun yang berjalan ini,
Ketika kita di ijinkan memasuki tahun yang baru, Tuhan punya rencana untuk tahun ini dan kita mulaikan memahami rencana Allah dengan hidup mengandalkan Tuhan. itu ingat ya kita memasuki tahun ini kita menaruh hidp kita pada DIA dengan mengandalkan Tuhan, bukan pada hal yang lain. walaupun kita punya, punya kekayaan, punya kekuatan, punya jabatan, punya kedudukan dan lain sebagainya, tetapi kita mau melihat PribadiNya yang menjadi andalan kita,
Kita mau mengandalkan Dia itu tadi saya katakan kita mau percaya dan mempercayakan hidup kita kepadaNya.
Roma 1:16-17 - ini adalah praktet orang yang hidup mau mengandalkan Tuhan percaya kepada Tuhan.
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil,...
Injil itu ada 2 sifat, 2 bentuk
1. Injil tentang keselamatan. itu Injil yang di peruntukkan bagi orang berdosa supaya mereka bisa menerima Yesus, percaya Yesus Tuhan Juru Selamat dan mereka diselamatkan, dimeterai dengan Roh Kudus.
2. Injil tentang Kemuliaan 2 Korintus 4:3-4 Injil tentang Kemuliaan bicara tentang Yesus dalam kemuliaan datang dalam kemuliaan, tidak lagi untuk mati, tidak lagi untuk menyelesaikan dosa, tidak lagi untuk menyucikan dosa manusia pada waktu itu, tapi DIA datang dalam Kemuliaan kata Filipi 3:20-21 dengan Kuasa yang besar DIA ingin mengubah tubuh manusia kita yang hina, menjadi sama mulia dengan DIA menurut Kuasa yang ada padaNya.
Karena itu saya pernah jelaskan, kedatanganNya yang pertama dengan Injil keselamatan itu mengerjakan penebusan lewat DarahNya. Kita ditebus oleh Darah, Darah Anak Domba, kita ditebus dari dosa, tapi kedatanganNya yang kedua bukan menebus kita dari dosa dengan DarahNya, tetapi kedatanganNya yang kedua itu penebusan yang kedua adalah menebus tubuh kita yang hina dengan KuasaNya. itu berbeda ya, karena itu saya katakan ada 2 bentuk dari Injil, Injil tentang keselamatan penebusan atas dosa oleh DarahNya, oleh SalibNya. Injil tentang Kemuliaan Kristus itu penebusan atas tubuh kita dengan KuasaNya.
Sampai hari ini kita telah ditebus dari dosa kita percaya, oleh Darah Anak Domba Allah kita mengalami penebusan, kita dikaruniakan keselamatan kata Efesus 2:8. Tetapi kedatanganNya yang kedua atau kita yang sudah ditebus dari dosa,tapi kita masih hidup dalam tubuh daging ini, daging dan darah ini kata 1 Korintus 15:50 salah satu rahasia yang di ungkapkan kepada Rasul Paulus adalah tubuh dan darah kita ini, daging dan darah ini tidak akan mendapat bagian, tidak layak mendapat bagian dalam kerajaan Surga.
Bagaimana kita yang ditebus, yang diselamatkan dari dosa bisa masuk Surga, maka prosesnya adalah kita harus mengalami tubuh manusia daging ditebus, oleh apa, bukan oleh Salib Kristus, bukan oleh Korban Kristus tapi oleh KuasaNya, kuasa Kemuliaan, kuasaNya sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Anak Allah, sebagai Mempelai Laki laki Surga, untuk menebus tubuh kita yang hina ini untuk di ubah jadi sama mulia dengan DIA
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Itu yang disebut ayat 50. kelahiran kita dari mana, orang tua kita dari mana, orang tua kita punya kedudukan apa, latar belakang kita seperti apa, itu tidak ada kaitan dengan Kerajaan Surga, sebab itu merupakan kelahiran pertama, kelahiran dari orang tua kita, kelahiran dari benih daging. itu sudah tercemar dengan dosa. benih daging kita dari orang tua kita itu membawa sifat dasar dosa dari Adam, sekalipun dia adalah seorang raja, kemudian memiliki keturunan, seorang kaisar kemudiam memiliki keturunan, seorang presiden memiliki keturunan, tapi keturunannya tetap dalam tubuh manusia daging, darah dan daging yang tidak layak untuk masuk Surga.
Haleluyah!
Karena itu tubuh daging kita harus diubahkan. keubahan daging kita alami lewat proses pembaharuan. itu harus diingat, dan Tuhan menyediakan itu bagi kita.
Dengan hidup mengandalkan Tuhan hari hari ini, itu artinya kita meletakkan pengharapan kita kepada DIA, bukan sekedar kepada keselamatan, bukan sekedar pada harapan pada masa depan yang baik, masa depan yang sukses, yang lancar bukan sekedar pada keselamatan, tapi pengharapan kepada keobahan hidup, itu yang dinantikan semua mahkluk sampai hari ini karena itu mereka mengerang, mengeluh.
Di ulangi ayat Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Menaruh pengharapan! kata pengharapan itu adalah pengharapan pada yang terbaik, yang terindah, yang terbesar, yang terutama, dan itu sudah diberikan oleh Allah kepada kita, pengharapan itu telah diberi oleh Tuhan. dan pengharapan kita kepada apa yang telah disediakan, itu tidak akan pernah mempermalukan kita, tidak akan mengecewakan. selagi kita menaruh pengharapan kita menjadi orang yang mengandalkan Tuhan.
Mengandalkan Tuhan itu kita menaruh pengharapan kepadaNya selagi kita dibumi. tapi kita mengandalkan Tuhan jangan hanya sekedar supaya hidup kita sukses, baik, itu tidak salah, tapi mengandalkan Tuhan pada pengharapan yang tersedia yang sampai hari ini seluruh mahkluk mengerang.
Untuk apa mereka mengerang? yaitu menantikan penebusan atas tubuh.
Karena itu Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! itu pengharapan kepada yang terbaik, yang terindah, yang termulia yang disediakan Tuhan
Kita lihat di Roma 8 sebelum kita kemballi membaca Roma 1.
Roma 8:19-
8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Anak anak Allah ini bicara tentang hidup tubuh manusia daging yang hina yang di ubah dalam kemuliaan sama seperti DIA.
8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
Kapan kita menerima karunia Sulung Roh?
Efesus 1:13-14 ketika kita menjadi percaya, Allah memeteraikan kita dengan Roh KudusNya. itu Karunia sulung Roh, kata Galatia 3 oleh Yesus yang membawa berkat Abraham.
Galatia 3:14
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Oleh Iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan. itu karunia Sulung Roh. Roh sulung biasa kita bahasakan. supaya kita menerima. dan itu kita terima ketika kita menjadi percaya kepada apa yang dikerjakan Tuhan.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Ketika kita menerima Injil, ketika kita percaya tentang Injil keselamatan, maka kita dimeteraikan dengan Roh Kudus. itu Roh sulung. pertama kali DIA memenuhi hidup kita.
Saya sudah menjelaskan perbedaan antara Efesus 1:13 dengan Kisah Para Rasul 2 ketika murid murid dibaptis dengan Roh Kudus.
Efesus 1:13 ketika kita menjadi percaya tentang Injil Keselamatan itu, Allah kemudian menaruh RohNya kedalam kita.
Karena itu kalau ada yang bertanya kapan kamu dipenuhkan Roh Kudus, adalah ketika kita percaya kepada Injil Keselamatan, penebusan yang dikerjakan oleh Tuhan, dengan DarahNya.
Tadinya ada meterai dosa, stempel dosa, tetapi ketika kita percaya pada Injil Keselamatan, Injil Kasih Karunia, Yesus yang datang menebus kita, mengaruniakan keselamatan, maka sebagai tanda bukti bahwa kita telah diselamatkan karena percaya kepada penebusan, maka stempel Roh Kudus diberikan dan itu ada didalam kita.
Kisah Rasul 2 bicara tentang baptisan dari Roh Kudus. kata Kisah Para Rasul 1:8, kalau Roh Kudus turun diatas, bukan di dalam. beda di dalam dengan di atas. ayat 8 ini menjadi genap di Kisah Para Rasul 2.
Kita yang sudah menerima Karunia sulung Roh, itu yang mendorong kita untuk mengerang, mengeluh di dalam batin. daging kita yang masih hidup dalam perhambaan dosa sampai hari ini, kita yang masih dalam kelemahan kekurangan, itu bukti bahwa daging kita masih diperhamba oleh dosa.
Yesus sudah menyelesaikan dosa kita di atas kayu Salib, tapi daging kita dengan semua kelemahan masih belum mampu untuk benar benar bebas dari dosa dari kelemahan dari kekurangan, sampai hari ini kita masih ditandai kekurangan kelemahan karena dosa kita, dan karuni sulung Roh yang di beri Tuhan ketika kita percaya itu sebenarnya suatu kekayaaan yang besar yang diberikan, sebab dengan Karunia sulung Roh itu kita selalu punya kesempatan utnuk mengerang, mengeluh didalam batin kita kata Roma 8.
Mengeluh apa? mengerang karena apa? karena menantikan penebusan yang kedua, penebusan atas tubuh ini.
Kita baca kembali Roma 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
kita lanjut membaca Roma 8
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Apa yang belum kita lihat, itu tubuh yang di ubah dalam kemuliaan. hanya satu itu yang belum kita miliki, semua didunia ini yang dikaruniakan Allah sudah kita nikmati.
Oh saya belum pernah ke Amerika. pernah kita lihat Amerika di media sosial? tubuh kita belum tapi kita sudah lihat kok. kita belum pernah ke Israel tapi kita sudah pernah lihat dimedia sosial. tetapi yang belum kita lihat itu adalah tubuh manusia daging ini di ubah, mau pendeta, mau jemaat, mau presiden mau apapunu, kita masih dalam tubuh daging, yang belum kita lihat adalah kapan tubuh ini di ubah dalam kemuliaan.
Keselamatan sudah kita terima Efesus 2:8 kita menerima keselamatan, duduk disebelah kanan Bapa di Surga juga sudah dikasih sama kita kata Mazmur 90:1 dan Efesus 2:6 ketika kita dibangkitkan bersama dengan DIA kita didudukkan bersama dengan DIA, tapi secara tubuh fisik belum, karena tubuh kita sekarang belum layak duduk disebelah kanan bersama dengan DIA di surga, kita belum layak dengan tubuh ini. malaikat saja yang dalam kemuliaan tidak layak duduk bersama dengan Dia apalagi kita dengan tubuh daging. tapi hal itu sudah dikerjakan oleh Tuhan.
Efesus 2:4-6
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Allah yang kaya dengan Rahmat dan KasihNya yang besar kata Yohanes 3:16 telah membangkitkan kita bersama dengan Kristus.
Kita menerima keselamatan bukan usaha, bukan perbuatan kata ayat 8 tapi Kasih karunia itu pemberian kepada orang yang tidak layak. kita tidak layak diselamatkan, tapi DIA melayakkan karena DIA mengambil alih seluruh dosa kita di atas kayu Salib.
2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Tadi ayat 5 DIA menghidupkan kita, ayat ke 6 DIA membangkitkan kita dan memberi tempat, dari bahasa lain mendudukkan kita, bukan hanya sekedar memberikan tempat.
Saya selalu gunakan bahasa, didalam DIA didalam Kristus Yesus, IA TELAH, kata telah itu pekerjaan yang sempurna, sudah selesai di kerjakan.
Contoh saya telah makan, saya telah minum, berbeda dengan saya akan makan, saya akan minum. kata telah itu artinya suatu perbuatan suatu pekerjaan yang sudah selesai sempurna.
Yesus bukan akan membangkitkan kita, tetapi IA telah membangkitkan kita dan mendudukkan kita bersama dengan DIA. itu sudah selesai. dengan Iman dalam Roh kita melihat bahwa itu ada, DIA sudah kasih sama kita. yang belum adalah tubuh ini belum bisa kesana.
Makanya selalu saya katakan, kalau dikaitkan dengan orang meninggal, jangan katakan ia baru meninggla, kemudian ia sudah disurga, ia sudah dipangkuan Bapa, enak kedengaran tapi tidak rohani, kedengaran rohani tetapi tidak menumbuhkan Iman.
DIA telah membangkitkan kita, mendudukkan kita bersama dengan DIA itu sudah, tetapi secara tubuh, secara fisik itu belum, karena kita tidak layak, tubuh kita belum layak, kita masih menantikan penebusan atas tubuh ini. kata Roma 8 menantikan pembebasan tubuh, ketika tubuh di ubah dalam kemuliaan, kita didudukkan bersama dengan DIA, kita akan lihat secara nyata, secara faktual, kita bisa mengalami sendiri, bukan sekedar duduk dipangkuan Abraham, duduk bersama dengan DIA.
Ketika kita duduk bersama dengan DIA, itu menunjuk kepada DIA sebagai Mempelai Laki-laki Surga dan kita sebagai Mempelai Perempuan, duduk bersanding sama dengan DIA. itu janji Firman yang luar bisa
Karena itu Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Saya katakan tadi pengharapan itu bukan sekedar tahun ini kita sukses, itu baik itu sah tapi yang lebih dari itu pengharapan yang belum kita lihat yaitu tubuh yang mengalami diubahkan dalam kemuliaan. segala sesuatu sudah kita terima tapi satu ini belum, ini satu janji Allah yang belum di genapkan. semua janji yang besar sudah kita terima, satu ini yang belum.
2 Petrus 1:3-4
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
Kembali kita menemukan kata Telah, pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan. kita perhatikan ayat yang keempat.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Kadang-kadang kita berdoa, Tuhan hamba mohon genapkan janjiMu didalam aku, ketika ada masalah ada persoalan, Tuhan saya percaya janjiMu tidak berubah, tapi semua doa doa kita hanya menyangkut hal hal lahiriah, menyangkut kebutuhan tubuh jasmani, itu tidak salah tapi jangan berhenti disitu, karena ada janji ada satu janji yang besar yang belum digenapkan Tuhan yaitu tubuh yang akan diubahkan dalam kemuliaan sama seperti DIA. Ini yang harus menjadi erangan, growning, itu ada di Keluaran 2 ketika Israel di tindas mereka kumudian mulai mengerang kepada Tuhan.
Keluaran 2:23-25
2:23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.
2:24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
2:25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.
Karena JanjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Allah menghormati Israel, Allah mengingat, artinya mengakui janjiNya kepada Israel dan menggenapkannya.
Kata "Grown", mengeluh, berkeluhkesah, itu sama digunakan dalam Roma 8 yang kita baca tadi, kita yang sudah menerima Karunia Sulung Roh, kita mengeluh, kata ini sama, karena kita menantikan pembebasan atas tubuh kita. Nah ini yang harus ada antara, kita yang sudah diselamatkan, jadi orang percaya, kita mengandalkan Tuhan dengan menaruh harap padaNya, kata Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Antara percaya mengandalkan Tuhan dan menaruh harap pada Tuhan, pengharapan ini yang Roma 8 katakan Pengharapan kepada pembebasan tubuh, tubuh yang akan diubahkan, nah antara 2 hal ini ada MENGERANG "GROWNING". Orang percaya yang benar yaitu orang yang mengandalkan Tuhan, kemudian berpengharapan, pengharapan kepada kedatangan Tuhan, untuk mengubah dia, nah di antara 2 hal ini kita harus isi dengan "Growning", mengerang, mengeluh.
Hal ini juga dilakukan oleh Yesus. ketika ada orang bisu dan tuli dalam Injil Markus, sebelum tuhan menyembuhkan, Tuhan lebih dulu "Growning" ini kata kata yang sama yang digunakan, yang di jelaskan oleh Alkitab, kita belajar ayat menerangkan ayat.
Markus 7:33
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Dalam ayat 34 ada kalimat, Sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas, ini sama dengan Growning, menarik nafas, Yesus sebelum menyembuhkan orang ini, sebelum DIA berkata Efata artinya terbukalah, DIA lebih dulu menengadah ke langit dan menarik nafas. Ini dalam bahasa inggris "sighed" dari bahasa asli diterjemahkan "Stenazo", ini sama dengan mengeluh, sama dengan Roma 8, sama dengan Keluaran 2. ini di terjemahan lama ditulis dengan Mengeluh.
Keluhan disini bukan seperti kenapa hidup saya begini, atau keluhan anak kenapa meraka baju baru saya tidak, bukan itu. Ini kita mengeluh dalam Roh. saya suka menggunakan terjemahan lama, kalau diterjemahan baru menggunakan kata Yesus menarik nafas, tapi diterjemahan lama menggunakan kata Yesus mengeluh, DIA mengerang, dan itu yang membuat Allah mengakui janjiNya.
Ini yang menjadi pengharapan kita, Allah tidak pernah lupa, tetapi antara kita percaya mengandalkan DIA dan menaruh pengharapan itu ada STENAZO, ada Erangan, ada mengeluh, sehingga Allah mengakui. Kalau Allah mengakui artinya kita tidak sia sia menaruh pengharapan kepada Tubuh yang akan di ubah dalam kemuliaan. Apapun situasi yang akan di alami, bahkan di tahun ini, apapun kesulitan kesukaran yang akan terjadi, apapun halangan rintangan yang akan kita hadapi, lihat pengharapan ini, Allah mengakui itu, karena itu kita perlu stenazo, mengerang, mengeluh.
Saya suka melakukannya, kalau membaca Firman sudah tidak tahu harus bagaimana, saya di tempat duduk, sambil tangan diletakkan dikepala, mata menerawang saya menarik nafas dalam. seperti itu. Atau kalau kita ada masalah, kesulitan, kita tidak tau harus bagaimana lagi berdoa yang paling gampang adalah kita mengeluh, kita mengerang di dalam Roh, kita menarik nafas itu artinya ketika itu kita lakukan maka Allah yang mengakui janjiNya lewat Roh, IA akan bekerja bersama kita.
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Ada keluhan keluhan di alat sebelumnya, kita mengeluh, mengerang, seperti tangan kejepit pintu, kita sudah tidak tahu mau melakukan apa, bahkan untuk berkata kata sudah tidak bisa, ketika itu terjadi, masalah apapun yang kita hadapi, kita sudah tidak tahu harus berbuat apa, kita sudah tidak tahu lagi harus bagaimana berdoa, kita tidak tahu tindakan apa lagi yang harus dilakukan, ketika erangan itu terjadi, maka Roh akan membantu kita dalam berdoa dengan keluhan - keluhan yang tidak terucapkan.
Roh menolong kita berdoa, bukan berarti berbahasa roh. Roh menolong kita dengan keluhan - keluhan yang tidak terucapkan. apa sih keluhan yang tidak terucapkan, itu tadi, kita mengeluh, mengerang, Tuhan Yesus hanya dengan menarik nafas, dan berkata Effata artinya terbukalah, kemudian telinga orang itu terbuka dan ikatan lidah orang itu terlepas. Roh menolong kita dengan keluhan.
Jadi keluhan kita itu adalah Erangan, ketika kita tidak tahu harus bagaimana, ini harus terjadi antara kita yang mengandalkan Tuhan dan pengharapan pada pembebasan tubuh kita ini. tapi disitu juga ada karena masalah kesulitan kesukaran ada ujian ada cobaan ada halangan rintangan, kita tidak tau harus bagaimana, yang paling gampang adalah erangan, tapi dengan Tuhan, karena kita lagi connect dengan Tuhan, kita tinggal keluhan, erangan, menarik nafas.
Ada orang menarik nafas karena sudah lelah bekerja, itu namanya melepaskan beban. Kita juga bisa melakukan itu, lagi stress lagi berbeban kata Tuhan dalam Matius 11, ayo lakukan itu!
Kata Tuhan dalam Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Orang di dunia kalau lagi stress ia teriak, ada yang lari ke pantai ke gunung, ia teriak, itu dia melepaskan stressnya, begitu selesai dilakukan, ia menarik nafas. Itu juga banyak dilakukan ketika orang marah, marahnya mencapai puncak. Orang kalau marah tidak terkontrol, apa semua yang ingin di ucapkan sampai makian, kata kata kotor. Ada orang baru berhenti marah ketika telah mengeluarkan kata - kata kotor, kebencian dan kemarahan semua telah dikeluarkan, ini melepaskan stress dengan cara dunia, tapi kita punya cara Tuhan, Roh Kudus menolong dalam kelemahan, kemudian kita mengerang, menarik nafas.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Allah turut bekerja yaitu dengan RohNya dan kita paling gampang mengalami yaitu ketika kita mengeluh, mengerang didalam roh kita, roh kita naik kemudian bersekutu dengan Roh Allah.
Kita adalah bagian dari Roh Allah, tapi ketika Allah memberikan RohNya kepada Adam, dari tanah liat menghembuskan RohNya, itu menjadi roh manusia. Jadi roh manusia itu bagian dari Roh Allah, asalnya dari Roh Allah, ketika diberikan kepada manusia menjadi roh manusia, kita punya tubuh, jiwa dan roh. Nah, roh kita ini perlu bersekutu dengan Roh Allah, kalau roh kita tidak bersekutu dengan Roh Allah, maka roh manusia akan cari persekutuan yang lain, dia ketemu dengan roh-roh di udara, segala macar roh di udara akan bersekutu, seperti seorang yang dirasuk roh di kedara, nama kamu siapa, nama kami legion, legion itu satu pasukan berjumlah 6000 personil. Jadi kalau roh kita selalu dibiarkan mengembara, maka ia akan cari tempat lain untuk bersekutu. Jangan sampai seperti itu.
Roh manusia itu asalnya dari Roh Allah jadi tempat persekutuan yang benar itu hanya dengan Roh Allah. Ketika kita menjadi hidup percaya, menaruh harap kita kepada DIA, kita punya kesempatan untuk roh kita selalu bersekutu dengan Roh Allah itu kata Roma 8 karunis sulung Roh yang di taruh didalam kita, kita mengeluh, kita mengerang, kita merindukan pembebasan atas tubuh.
Kita kembali kepada Roma 1 tadi.
Jadi hidup mengandalkan Tuhan, menjadi orang percaya, percaya kepada DIA itu lewat Firman, tidak bisa kita percaya tanpa Firman. Makin banyak hubungan kita dengan Firman, makin percaya kita, bertumbuh.
Saya tidak percaya ada orang beribadah setahun sekali, kemudian Imannya adalah Iman yang kuat, yang benar. Tidak! Iman kita bertumbuh, makin kuat makin teguh makin bertumbuh, itu tergantung dari seberapa banyak kita mendengar Firman, kita membaca Firman, kita mendengar, kita hidup di dalam Firman, itu orang mengandalkan Tuhan, itu terjadi dalam Firman. Bagaimana kita mau percaya Tuhan kalau tanpa Firman, hanya dengan Firman. Makin banyak persekutuan kita dengan Firman, Iman kita makin diperkuat, kita makin bertumbuh dalam Iman kita, tidak di luar Firman, hanya didalam Firman.
Ini hidup mengandalkan Tuhan, kita sudah bicara banyak tentang mengandalkan Tuhan, pecaya, kita sudah sampai kepada pengharapan kepada hidup yang di ubahkan.
Tetapi dasarnya disini :
Roma 1:16-17
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Keyakinan yang kokoh, kokoh itu artinya tidak malu dengan Injil, tidak malu punya Injil, punya Firman, tidak malu bicara Firman.
Dalam terjemahan lama juga dikatakan aku tidak menjadi malu akan Injil Kristus. Artinya mau apapun yang terjadi, kita tidak malu punya Firman, untuk berpegang, untuk mengandalkan Firman. Mau situasi apapun yang terjadi nanti di tahun ini, jangan malu tentang Firman, jangan malu memperkatakan Firman
kita beralih sebentar dalam 2 Korintus 4:13
4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
Itu Roma 1:16 katakan, bukan cuma aku kokoh berpegang teguh pada Injil, itu tidak salah, tapi kata "kokoh" itu juga artinya tidak malu. Apapun keadaan yang kita alami, kita tidak malu memberi pengakuan tentang Firman. Seperti kata Rasul Paulu dalam Kisah Para Rasul 20 aku tidak menganggap diriku, nyawaku berharga asal saja aku menyelesaikan tugas yang dipercayakan, yaitu memberi kesaksian tentang Injil, aku tidak malu.
2 Timotius 1:8-9
1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
Roma 1:16-17
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Sebab didalamnya, didalam apa, didalam Injil, didalam Firman, nyata kebenaran Allah. Jadi kebenaran Allah kita bisa lihat dalam Injil dalam Firman. Yang membuat kita bisa hidup dari Iman, melangkah dengan Iman, hidup dari Iman, bertolak dari Iman, memimpin kepada Iman, kita hidup percaya mengandalkan Tuhan, kita melangkah dengan Iman untuk sampai kepada pengharapan itu.
Kita menjadi orang benar, hidup oleh Iman, atau terjemahan lain mengatakan, Orang yang dibenarkan karena Iman, dia akan hidup, dalam terjemahan lama.
Ketika kita dibenarkan karena Iman, Iman kepada Injil, kita tidak malu mengakui Injil, kita dibenarkan karena Firman, maka kita akan hidup, kita dibenarkan karena Iman, kita percaya pada Firman. Allah yang membenarkan kita oleh Salib, Darah Anak Domba Allah yang membenarkan saya dan saudara saudara dan kita percaya, dan kita hidup. Jadi kita yang dibenarkan karena Iman, kita pasti hidup.
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Injil Firman yang menyelamatkan, kalau kita percaya. Kita percaya artinya kita mengandalkan DIA, kita akan menerima kuasa dari keselamatan itu sendiri.
Kata menyelamatkan itu juga, bukan sekedar menyelamatkan kita dari neraka. Injil itu Firman, kekuatan Allah, kuasa Allah yang menyelamatkan, bukan sekedar menyelamatkan kita supaya tidak masuk api neraka, Dari bahasa asli diterjemahkan dengan SOTERIA dari kata SOZO, itu artinya membebaskan, melindungi, memelihar. bukan sekedar menyelamatkan agar tidak masuk hukuman neraka. Antara kita percaya sampai kepada pengharapan, kit\a mengerang, disitu ada kebebasan, ada pemeliharaan, perlindungan, dan juga ada kesehatan, kesembuhan yang Tuhan berikan kepada kita didalam Firman.
Dari Firman, dari kita tidak malu mengakui Injil Kristus, kita menerima semua ini. Mengakui Injil itu bukan penginjilan, kadang kadang sudah terbentuk dalam pikiran kita itu ajaran mula mula.tidak! Injil itu bicara soal Firman, tadi itu saya sudah bicara soal 2 sifat Injil, Injil keselamatan, Injil Kemuliaan. Tapi seutuhnya Injil itu bicara tentang Firman, Injil tentang Yesus Kristus, Yesus yang mana, Yesus yang datang sebagai manusia yang mati di Kayu Sallib, Yesus yang akan datang dalam kemuliaan. Itu Injil sepenuh, yang menyelamatkan.
Saya ulangi, kata menyelamatkan itu, disitu ada pembebasan, pertolongan, pemeliharaan, perlindungan, dan kesehatan atau kesembuhan yang Tuhan berikan kepada kita, ketika kita percaya. "Menyelamatkan orang percaya". Orang percaya itu orang yang mengandalkan Tuhan Yeremia 17:7
Ketika kita mengandalkan Tuhan, saya tidak bisa jelaskan hari ini Ayat 8, kita seperti pohon yang ditanam ditepi air, yang merambatkan akar akarnya ketepi batang air, hasilnya adalah yang tidak mengalami datangnya panas terik, ada perlindungan, yang daunnya tetap hijau hidup terus berpengharapan, tidak kuatir dalam tahun kering ada pemeliharaan, dan tidak berhenti menghasilkan buah. Itu antara lain orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harap padaNya.
Jadi antara kita mengandalkan Tuhan dan menaruh harap kepadaNya, disitu ada erangan, keluhan, keluhan itu sampai kepada kita tidak tau berbuat apa lagi, ada masalah yang sulit diselesaikan, ada kekurangan, ada sakit penyakit, ada cobaan, kita tidak tau bagaimana harus berdoa, kaya Roma 8:26 Roh Kudus akan menolong kita sehingga kita bisa mengerang, mengeluh, itu sebenarnya adalah Doa yang tertinggi yang bisa kita lakukan dihadapan Allah. Itu Doa yang dilakukan Yesus.
Dimasalah apapun, kita menghadapi panas terik, panas terik ini Yakobus 1, orang kayapun tidak mampu menghadapi panas terik ini, cobaan yang akan menimpa seluruh dunia kata Wahyu 3
1:11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Tapi orang yang mengandalkan Tuhan, percaya dan menaruh harap, disitu ada Soteria, ada kuasa dari Firman yang menyelamatkan dari panas terik, daunnya akan tetap hijau, itu artinya hidup yang mengalami pembaharuan, justru ditengah tengah panas terik. Itu terjadi di Kejadian 26 dizaman Ishak ada kelaparan, justru dimasa kering Ishak bisa menabur, menghasilkan 30, 60 sampai 100 kali lipat, di zaman Ishak ada kelaparan karena kekeringan.
Jadi ketika orang percaya mengandalkan Tuhan, menaruh harap, disitu ada kuasa Firman yang kita percaya, yang menyelamatkan, yang meng-Soteria hidup kita ini, kita alami perlindungan, pemeliharaan, pertolongan, berkatNya sampai pada kesehatan, kesembuhan tubuh kita ini.
Kita mengalami semua ini tidak diluar Firman, karena itu dari awal saya mengatakan kita percaya kepada DIA itu adalah lewat Firman. Makin banyak kita mendengar Firman, kita makin punya kesempatan percaya kita makin bertumbuh, makin kuat, makin teguh. Dan itu adalah kekuatan. Injil itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, dan itu sudah dibuktikan dengan kematian Yesus di atas Kayu Salib. sebab Yesus itu adalah Injil itu sendiri, DIA menyelamatkan kita.
Kita menghadapa tahun ini, kita tidak tahu seperti apa tapi kita mau hidup mengandalkan DIA, poercaya dan menaruh harap, pengharapan tertinggi kita sekarang adalah untuk tubuh kita nanti akan diubah dalam kemuliaan sama seperti DIA.
Kita akan melewati panas terik, melewati kekeringan, melewati masalah, asal kita hidup mengandalkan Tuhan, percaya kepada Firman yang menyelamatkan, dan hidp berpengharapan, kita seperti pohon yang ditanama di tepi aliran air, akarnya sampai ke mata air, ke batang air itu hidup yang tetap ada dalam persekutuan dengan Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar