Rabu, 01
Januari 2020
Ibadah
Awal Tahun
Pdt.
Dolfie Tasik
Saya
sampaikan salam sejahtera bagi kita semua. Selamat berbahagia di dalam kita
mendengarkan Firman Tuhan semoga Tuhan tidak melewatkan seorangpun di antara
kita, memenuhi kta dengan semua rencana dan kehendakNya, membuat kita makin
bertumbuh dengan benar dalam segala hal kearah DIA yang adalah Kepala sehinggga
makin memastikan bahwa semua pengikutan pelayanan kita, semua perjuangan kita
dalam Ibadah Pelayanan kepada Tuhan akan membawa kita kepada kegenapan,
kesempurnaan dari seluruh rencana Allah dari sebelum dunia di jadikan sampai
nanti dunia ini di tiadakan, kita kemudian berada di Langit Bumi yang baru.
Puji Tuhan.
Salam
yang sama itu saya sampaikan kepada saudara saudara kita dimanapun berada, yang
mengikuti pemberitaan lewat media social, Tuhan memberkati, Tuhan menolong
sehingga kita akan semakin dapat menikmati betapa Indahnya hidup Bersama dengan
Tuhan terlebih di dalam kita beribadah melayani Tuhan. Puji Tuhan.
Dikesempatan
ini saya ingin kita Bersama membaca mendengar Firman dari Yeremia 33 : 19 – 22
Yeremia 33:19-22
33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat
mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga
siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
Ay 20 à
Jika kamu dapat “mengingkari” = membatalkan atau merombak perjanjianKu
dengan siang dan malam, atau tentang siang dan tentang malam, maka janjiKu
kepada Daud juga bias dibatalkan.
33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud
dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas
takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam
yang menjadi pelayan-Ku.
33:22 Seperti tentara langit tidak terbilang dan
seperti pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak
keturunan hamba-Ku Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku."
Puji
Tuhan. Sangat sederhana tetapi mengandung Nubuatan yang sangat besar bagi kita
bahkan kegenapan dari Nubuat ini akan di genapi sampai selama – lamanya,
kegenapan Nubuatan ini akan berlaku sampai selama lamanya, sampai di dalam
Kerajaan Surga, bukan hanya dibumi.
Yaitu
Janji Tuhan tentang Keturunan Daud yang akan menduduki Tahta Daud, dan tentang
Imam – Imam yang akan melayani Tuhan.
Jika
saya mau beri tema, meski saya tidak biasa menggunakan Tema, dari pembacaan ini
Temanya adalah Janji Tuhan yang tetap teguh = tidak berubah, Janji Tuhan yang
tidak dapat dibatalkan oleh siapapun, dan apapun situasi yang terjadi di dunia
ini tidak akan bisa membatalkan keturunan Daud yang akan duduk di Tahta dan
Keturunan Lewi itulah Imam – Imam yang akan melayani Tuhan, kecuali kata ayat
tadi kalau ada yang bisa merombak, bisa membatalkan, bisa mengingkari
perjanjian dengan siang dan perjanjian dengan malam, sehingga siang dan malam
tidak datang lagi pada waktunya.
Kita
menjalani hidup di dunia ini berdasarkan perputaran waktu yang di tandai dengan
pergantian siang dan malam. Jadi kadang – kadang orang tidak melihat arlojinya,
tidak melihat jam, tapi hanya melihat matahari orang bisa mengira – ngira jam
berapa saat itu. Ketika matahari terbit, ini kira – kira setengah 7 atau jam 7,
ketika matahari condong ke barat, orang bisa memprediksi, kira jam 3 jam 4.
Tengah malam terbangun, orang bisa memprediksi waktu. Seperti itu kita
menjalani hidup, menurut perputaran waktu adanya malam adanya siang, adanya
terang, adanya gelap, dan ini adalah merupakan penciptaan Allah.
Di
penciptaan kedua, penciptaan hari pertama yang dijadikan oleh Allah adalah
Terang kata kitab Kejadian.
Saya
sudah menjelaskan, adda 2x penciptaan :
1.
Allah
menciptakan Langit dan Bumi, Bumi belum berbentuk, kacau balau, gelap gulita
itu dikatakan Kejadian 1:1-2, bumi itu Kosong
2.
Penciptaan
kedua adalah Penciptaan hari pertama sampai ke enam. Penciptaan ini dimulai ketika
bumi dalam keadaan kosong, gelap, tidak berbentuk, tidak beraturan, kemudian
Kejadian 1 : 3 Berfirmanlah Allah, jadilah Terang, lalu terang itupun jadi, itu
yang kita kenal dengan penciptaan hari pertama. Jadi penciptaan hari pertama ditandai dengan
adanya Terang, dan Terang ini kemudian yang memisahkan bumi yang dijadikan
dalam keadaan gelap.
Lebih
baik dibaca ayat 1 dari kejadian 1, supaya kita tau bumi yang kosong, yang
gelap maka, terang ini menjadi tanda pertama.
Kejadian
1:1-3
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Ini
penciptaan yang pertama, saya tidak tau kalau hamba Tuhan lain bisa mengakui
atau tidak, tapi saya melihat ini sebagai Penciptaan Allah yang Pertama, Allah
menciptakan Langit dan Bumi. Terus ayatnya…
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita
menutupi samudera raya,
Nah bumi
yang di ciptakan itu tidak ada bentuknya, kacau balau, tidak beraturan,
Trus.
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Roh
Allah itu tidak memiliki tempat, melayang – laying di atasnya. Ini gambaran
ketika hidup kita masih kacau, masih dalam gelap, masih dalam dosa, Roh Allah
belum bisa menempati hidup kita, tetapi kita di benarkan oleh Darah Yesus,
dibeli, kita di perdamaikan, Rasul Paulus mengatakan, atau tidak taukah kamu
bahwa tubuhmu ada Bait Allah dan tempat Roh Allah tinggal di dalamnya.
Jadi
kalau hidup itu belum berbentuk, kacau, gelap, jangan pernah berharap kemudian
Roh Kudus tertarik tinggal didalamnya.
Orang
boleh mengaku-ngaku saya ini penuh Roh, tapi hidup itu kacau, hidup itu di
kuasai oleh kegelapan, maka Roh Allah itu tidak akan pernah tinggal di
dalamnya. Itu gambarannya.
1:3
Berfirmanlah Allah Penciptaan selanjutnya “Berfirmanlah Allah”
Jadilah terang."
Lalu terang itu jadi.
1:4
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari
gelap.
Lalu di
pisahkannya Terang itu dari Gelap. Ini sudah dari awal memang begitu. Itu
sebabnya, dalam Yeremia 33, jika ada orang yang bisa merobah ini, pernjanjian
Allah, ketetapan Allah tentang siang dan malam, maka janjiku kepada Daud itu
juga bisa dibatalkan, bisa dirobah. Janjiku kepada Imam – Imam Lewi juga bisa
dibatalkan andaikata ketetapan Allah tentang siang dan malam itu bisa di robah.
Kembali kacau, kembali gelap dan lain sebagainya. Maka janjiku kepada Daud dan
keturunannya bisa dirobah.
Itu
sebabnya tadi saya mengatakan, Yeremia 33 kalau diberi Tema, ini bicara soal
Janji Tuhan yang tetap, yang teguh yang tidak berobah dan tidak bisa dirobah
oleh siapapun oleh apapun keadaan yang bisa terjadi di dunia, situasi apapun,
bahkan oleh sikap hidup kita pun, tidak akan bisa merobah Janji Allah, selagi
aturan Allah tentang siang dan malam tidak ada yang bisa merobah.
Maka
Janji Allah tentang Daud dan keturunannya, anak – anak Daud yang akan menempati
Tahtahnya tidak akan berobah. Ini Nubuatan bagi kita sekarang, sebab Daud
adalah Raja, kemudian Lewi yaitu Imam-Imam adalah orang – orang yang melayani
Tuhan. Ini sekarang bicara tentang kehidupan kita. Jadi dulu Firman ini adalah
Nubuatan yang di sampaikan Oleh Yeremia yang di sampaikan kepada orang Israel,
dan sekarang firman ini kegenapannya ada pada kita, ada pada saya dan saudara –
saudara.
Nubuatan
ini kemudian digenapkan di dalam kita, ketika DIA datang, DIA lahir sebagai
Manusia, DIA Firman Allah yang menjadi daging, kemudian mati karena mengerjakan
penebusan, maka Janji ketetapan Allah tentang Raja dan Imam, di genapkan Allah
dalam kehidupan saya dan saudara – saudara, kepada kita semua.
Jadi
Tuhan berbicara kepada Yeremia untuk disampaikan kepada orang Israel, jika
kalian bisa merobah ketetapan tentang siang dan malam, maka janjiKu kepada
keturunan Daud yang akan duduk di atas Tahta Daud, dan janjiku kepada Imam –
Imam Lewi untuk terus melayani Aku akan batal. Tetapi selama siang dan malam
tidak bisa dibatalkan, gerakannya, perputarannya, maka selama itu JanjiKu itu
akan tetap berlaku.
Ini adalah
berita Nubuat yang kegenapannya ada pada kita. Selain Yesus itu adalah Imam
Besar, tetapi Yesus adalah keturunan Daud yang menduduki Tahta Daud, kata Injil
Matius Fatsal 1, dalam silsilah tentang Yesus Kristus dikatakan oleh Injil
Matius, Inilah Silsilah Yesus Kristus, Anak Daud, Anak Abraham. Abraham
memperanakkan Isai dan seterusnya sampai pada kelahiran Yesus.
Itu yang
disebut dalam Kitab Yeremia. Karena Janji Allah tidak bisa dibatalkan, maka
kemudian Janji Allah itu digenapkan, pertama didalam Yesus yang adalah FIrman
yang menjadi daging. Kegenapan Nubuatan itu ada pada kita ketika kita mengalami,
ketika Yesus datang ke dalam dunia, DIA adalah Firman yang menjadi daging,
untuk mewujudkan Janji Allah tentang Raja dan Imam didalam kehidupan kita.
Ketika
Yesus yang menjadi daging, dia adalah Imam dan Raja. Kemudian ketika DIA mati
di Kayu Salib, jabatan Imam dan Raja itu itu kemudian di percayakan kepada
kita.
Mari kita
lihat Wahyu 1, kita akan menjadi tahu.
Wahyu
1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya –
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Kelahiran Yesus sampai
pada kematianNya, itu kemudian yang mempercayakan jabatan Imam dan Raja kepada
kita.
Jadi DIA bukan sekedar
datang, lahir, kita kemudian dengar berita DIA itu Raja Damai, DIA memberi
damai, Terang. Semua itu benar, tetapi ada tujuan kelahirannya untuk kita, yang
banyak tidak di mengerti, bahkan oleh orang Kristen.
Kematian Yesus,
mengangkat kita, menjadikan kita Imam – Imam dan Raja – raja, tujuan akhir dari
Jabatan Imam dan Raja ini adalah di dalam Yerusalem Baru, tujuan akhir itu
membawa kita sampai kepada kedatangan Yesus kedua kali, untuk membawa kita
masuk dalam kerajaan Damai 1000 tahun, dan
selanjutnya kita aka nada Bersama – sama dengan DIA di Yerusalem Baru,
memerintah dan melayani DIA siang dan malam, selama lamanya.
Kita ke Wahyu 20, kita
melihat tujuan akhirnya, kenapa kita di
jadikan Imam Imam dan Raja – raja, bukan sekedar Yesus Juruselamat, memberi
damai, memberi Terang, kemudian kita percaya dan masuk surga. Kalau masuk surga
tanpa Jabatan, tidak akan bisa, masuk surga tapi ia tidak ngerti apa yang akan
ia kerjakan disana, nanti jadi penganggur di surga, dan Tuhan tidak suka dengan
pengangguran.
Kalua kita mau masuk
Surga setelah kita ditebus oleh Tuhan, apalagi setelah euphoria Natal, sukacita
natal yang di jalani, kita harus tahu orang – orang yang masuk surga adalah
orang – orang yang punya Jabatan Pelayanan. Kalau tidak ada, tidak mengerti, hanya tau
telah di tebus, tapi tidak tau dia di angkat sebagai Imam – Imam dan raja –
raja dan ada tanggung jawabnya, dia tidak akan masuk surga.
Di Surga tidak ada
yang menganggur. Di berita Natal lalu, kedatangan Yesus membuat Sorga itu
beraktifitas. Di mulai dari NubuatanNya, kelahiranNya, kematianNya, kebangkitanNya
sampai DIA kembali ke Surga, itu membuat Surga itu hidup, berkaktifitas, sebab
semua membicarakan tentang Yesus yang adalah Raja di atas segsala raja.
Kita memberikan
kemuliaan kepada Allah di tempat Maha Tinggi, bukan karena IA kurang kemuliaan,
tetapi kita memberikan kemuliaan karena Yesus yang datang sebagai Juruselamat,
Yesus yang lahir, yang sebelumnya sudah di Nubuatkan oleh Kerajaan Surga lewat
para Nabi yang di utus.
Ketika Yesus lahir,
ada satu Paduan Suara besar dari ribuan malaikat yang menyanyikan tentang
kemuliaanNya.
Ketika Yesus sengsara,
DIA mati, Surga beraktifitas terus, ketika DIA naik ke Surga, duduk disebelah
tangan Kanan Bapa, Surga terus beraktifitas. Sampai hari ini Surga terus
beraktifitas, mempersiapkan kedatanganNya kembali.
Karena itu tidak boleh
ada yang menganggur. Jangan jadi orang yang beribadah dan melayani Tuhan,
tetapi ia tidak tau kenapa ia beribadah dan melayani Tuhan. Itu tidak karuan.
Jadi di Surga tidak
ada yang menganggur, Wahyu 4 mengatakan siang malam mereka menyembah, mereka
berseru Kudus, Kudus, Kuduslah DIA, siang malam tidak pernah berhenti.
Surga hanya pernah
sekali berhenti dari aktifitasnya lebih kurang setengah Jam, ketika menghormati
Nikah Anak Domba Allah. Sunyi senyap di Surga. Hanya sekali itu terjadi,
aktifitas Surga terhenti, diganti dengan Penghormatan terhadap Nikah, hubungan
Nikah Anak Domba Allah dengan Gereja Tuhan.
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Ini
bicara tentang hubungan Nikah Yesus sebagai Mempelai Laki – laki Surga dengan
Gereja Tuhan sebagai Mempelai Perempuan Tuhan. Sunyi senyap seluruh aktifitas Surga
terhenti, memberi Penghormatan Tinggi kepada Nikah Anak Domba.
Karena itu
jaga Nikah masing masing, karena Tuhan sangat menghargai Nikah, bukan saja
Nikah secara Rohani, tetapi Nikah secara jasmani, karena Nikah itu adalah
Ciptaan Tuhan, kehendak Allah. Dijaga kekudusan Nikah kita masing – masing. Kalau
orang muda dipanggil untuk menikah, nikah itu harus di jaga di dalam
kekudusanNya.
Begitu luar
biasa penghargaan Surga atas Nikah, mulai dari Nikah secara Jasmani begitu di
hargai. Jangan Nikah itu di rusak oleh hal – hal dari dunia ini.
Kita bicara
sedikit soal Nikah, sebelum kita kembali ke Tema.
Ibrani
13:4-6
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang
sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa
yang ada
padamu.
Selain Nikah itu menjadi tidak kudus karena Perzinahan,
persundalan, tapi Nikah itu menjadi tidak ada harganya jika hanya mengutamakan
uang. Uang yang lebih di utamakan dari pada harga dari kekudusan Nikah.
Jika dalam Nikah suami istri hanya untuk uang uang dan
uang, itu akan membuat Nikah itu kehilangan nilai kekudusannya di hadapan
Tuhan.
Bukan kita tidak perlu uang, tetapi kalau setiap hari
hanya yang dibicarakan tentang uang, maka Nikah itu akan menjadi hamba uang.
Uang tidak akan pernah menyucikan hidup kita. Punya
banyak uang, merasa di berkati, tidak akan membuat nikah itu menjadi kudus, suci,
tidak !
Dengan uang kita bisa membeli apa saja, tetapi uang
tidak bisa menjadi segala – galanya bagi kita. Sebab jika uang itu menjadi
segala – galanya, maka uang itu menjadi tuan dan kita menjadi hamba. Kalau kita
jadi hamba, kita akan diperbudak oleh uang.
Tuhan Yesus mengatakan, kehidupan manusia itu tidak
tergantung pada apa yang ia miliki. Silahkan berusaha, bekerja tapi harta,
kekayaan, uang berapapun yang kita miliki, tidak akan merobah hidup kita jadi
tidak benar jadi benar, tidak bisa mengobah dari tidak kudus menjadi kudus. Hanya
Firman! Hanya kalau kita mau berpegang pada Firman, berpegang pada Janji Tuhan,
itu yang bisa mengobah hidup kita ini dari tidak layak menjadi layak.
Lukas 15:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Sekalipun berlimpah – limpah, hidupnya tidak
bergantung dari kekayaan itu. Jangan saudara piker, kalau kita sudah punya
segala – galanya, sudah sukses, maka hidup itu baik, mapan. Tidak, didunia ini
kita tidak akan pernah hidup baik, mapan, karena lambat atau cepat, semua yang
ada didunia ini menuju pada penghancuran, menuju kepada ketiadaan.
Semua yang ada di dalam dunia ini, semua yang kita
miliki, semua yang di jadikan landasan, dijadikan pegangan orang, itu semua
menuju pada kekosongan, menuju pada ketiadaan, menuju pada keadaan seperti dunia
ketika pertama kali dijadikan, kelam kabut tidak berbentuk. Sebab Rasul Petrus
mengatakan pada hari Tuhan, langit bumi ini akan meleleh dalam nyala api,
menuju pada ketiadaan, kehampaan, kekosongan. Kembali seperti itu.
Kita sungguh – sungguh hidup baik, hidup tenang kalau
kita sudah ada di dalam Kerajaan Surga. Selama didunia ini tidak, walaupun kita
diberi janji ketenangan, kedamaian didunia, tetapi itu hanya sementara. Hari ini
ketika di dalam Gereja, kita bisa merasa Damai, tapi ketika kembali ke Rumah,
bisa ada masalah.
Di Injil Lukas ada cerita tentang orang kaya yang
bodoh. Hai jiwaku bersenang – senanglah, ada padamu makanan 7 turunan. Malam itu
malaikat datang, hai orang bodoh, malam ini juga nyawamu akan di ambil. Kan tidak
di nikmati.
Dalam amsal, orang tua wajib mewariskan untuk anak – anak,
mewariskan karakter yang baik, karakter yang di robah. Bukan kekayaan. Puji Tuhan
jika ada kekayaan yang bisa diwariskan, tetapi bukan itu tujuannya.
Ibarani
12:7
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya?
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang
harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita
beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus
lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik,
Orang tua mendidik mengajar anak – anak, supaya bisa
menghasilkan karakter hidup yang dirobah, karakter hidup yang baik, sesuai
dengan Firman. Itu yang betul. Jangan pernah ada anak yang mengatakan orang tua
itu kuno, ketinggalan jaman.
Orang tua mendidik, karena ingin melihat anak itu
berobah. Bersyukurlah anak – anak jika mau dididik oleh orang tua.
Tetapi selain orang tua di bumi, ada orang tua di Surga.
tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya
kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Allah mengajar kita,
mendidik kita, mendisiplinkan kita supaya kita ambil bagian di dalam
kekudusanNya.
Semoga Tuhan menolong
kita.
Kita kembali kepada Yeremia
33
Janji Tuhan yang tetap,
tidak berobah, teguh, tidak bisa diubah, tidak bisa di tiadakan, tidak bisa
dibatalkan oleh manusia manapun, oleh situasi apapun yang terjadi di dunia.
Kegenapan Janji Tuhan tentang
keturunan Daud yang akan menduduki Tahtah Daud dan Imam – Imam Lewi yang
melayani Tuhan ada pada kita sekarang. Kita sudah baca Wahtu 1 : 5-6.
Kita di jadikan Imam –
Imam dan Raja – raja tujuannya adalah agar kita layak ada di dalam Kerajaan
Surga, didalam Kerajaan Damai 1000 tahun. Itu peralihan, sebab sesudah Kerajaan
Damai 1000 tahun, kita akan masuk dalam Kerajaan Surga.
Wahyu 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang
yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku
juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan
patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan
Kristus untuk masa seribu tahun.
Ini adalah orang – orang
yang mengalami kematian, mati syahid pada zaman antichrist, ini orang – orang yang
mati dalam Tuhan yang di tunggu oleh Tuhan. Di akhir, sebelum Tuhan datang. Orang
– orang yang mati di zaman antichrist ini akan menggenapkan jumlah orang yang
mati dalam Tuhan sebelum antichrist. Jumlah yang mati sekarang akan di genapkan
oleh orang – orang yang mati dalam Tuhan di zaman antichrist. Kata firman Tuhan
seperti itu. Orang yang mati, akan menunggu mereka yang mati dalam Tuhan di zaman
antichrist. Ada di Wahyu 6, pembukaan materai yang ke 5.
(6:9 Dan ketika Anak
Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa
mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian
yang mereka miliki. 6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya:
"Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak
menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di
bumi?")
Ada orang yang mati
syahid di zaman Gereja Hujan Awal, terutama di kekaisaran Nero, jaman Rasul Petrus
waktu itu, banyak orang yang mati syahid karena Firman dan karena kesaksian. Tetapi
jumlah mereka belum cukup, nanti akan di genapkan dengan mereka yang mati di
zaman antichrist.
Jadi pada zaman antichrist
ada orang – orang yang tetap percaya, mereka akan mati, mereka akan dibunuh
karena tidak menyembah antichrist, itu yang disebut pada Wahyu 20. Itu akan
menggenapi orang – orang yang mati sebelumnya. Tapi kemudian mereka akan
bangkit, mereka akan dibangkitkan pada bunyi sangkakala terakhir, kata I.Tesalonika
4.
20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit
sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Orang yang yang tidak
bangkit sebelum masa 1000 tahun, Ini adalah orang – orang yang mati di luar
Tuhan. Orang – orang yang mati sebelum waktunya.
Ada orang mati didalam
Tuhan, itu mati karena Kehendak Allah, ini adalah orang – orang yang mengalami
kematian karena di ijinkan Tuhan.
Ada orang mati yang
lain, itu orang – orang yang mati sebelum waktunya. Mestinya dia masih umur Panjang,
tetapi karena tidak taat, dia mengalami kematian. Mestinya masih umur 20 atau
30 tahun lagi, tapi karena dia tidak takut akan Tuhan, dia mengalami kematian.
Amsal mengatakan, takut akan Tuhan itu memberi kita umur Panjang.
Banyak hal kematian
orang Kristen itu kematian sebelum waktunya. Mestinya masih diberi umur Panjang,
tetapi karena tidak takut Tuhan, Tuhan lepaskan saja kapan dia mau mati. Walaupun
seringkali kita mengatakan hidup mati di tangan Tuhan, itu benar, tetapi tidak
semua orang hidup mati di tangan Tuhan, karena kehendak Allah. Orang mati
karena bunuh diri itu bukan kehendak Allah, orang mati karena tidak taat, itu
bukan kehendak Allah.
Kita sudah terbiasa dengan
hidup mati di tangan Tuhan. Itu benar, tapi
hidup mati siapa? Itulah hidup matinya orang – orang benar, di Tangan
Tuhan. Hidup mati di tangan Tuhan, itulah hidup mati yang percaya kepada Tuhan,
yang hidup dalam Tuhan. Tapi orang Kristen yang hidup di luar Tuhan, meski
mulutnya mengaku percaya tetapi hidup di luar Tuhan, hidup matinya bukan di
Tangan Tuhan. Tidak ! dia menjalani hidupnya dengan cara duniawi. Jadi tidak sama
kematian semua orang, jangan samakan semua kematian itu karena kehendak Tuhan.
Contoh ada orang mati
kecelakaan karena, karena dia melarikan diri dari rasia, atau karena membawa
kendaraan dengan ugal – ugalan. Itu bukan kehendak Tuhan.
Jadi jangan semua
mengatakan semua kematian itu kehendak Tuhan, kalau semua kehendak Tuhan, enak
bagi orang berdosa. Saat dia mati, bisa dia mengatakan, saya sudah mau bertobat
tapi Tuhan sudah mati hari ini, nanti di penghakiman dia bisa mengatakan, Tuhan
saya masih mau bertobat waktu itu, tapi Tuhan sudah ambil saya lebih dulu.
Jadi hidup mati di
tangan Tuhan adalah hidup matinya orang – orang benar. Tapi orang tidak benar,
adalah orang – orang mati sebelum waktunya.
Rasul Paulus
mengatakan hormatilah ayah ibumu, supaya umurmu lanjut, kalau umur tidak
lanjut, bisa karena tidak menghormati orang tua, karena tidak takut akan Tuhan.
Jadi banyak hal yang mengajarkan kita, jadi jangan kita campur semuanya.
Ini wahyu 20:5, orang –
orang mati yang tidak bangkit sebelum 1000 tahun selesai, ini orang – orang mati
sebelum waktunya, orang yang mati di luar Tuhan, meski mereka telah diberi
waktu dan kesempatan tetapi tidak mau berobah, tidak mau gunakan kemurahan Tuhan,
tidak gunakan kesempatan yang diberikan Tuhan, ini disebut oleh Surat Roma,
Allah membiarkan, Allah menyerahkan mereka, Allah melepaskan mereka.
Roma 1:22
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat,
tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak
fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung,
binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka
Allah menyerahkan
mereka karena mereka, karena mereka tidak mau menghormati Allah.
Baca ayat 21
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka
tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya
pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Ini sebabnya,
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada
keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh
mereka.
Ini ayat 24, Tuhan
lepas tangan, orang ini, kalau dia mati, bukan karena Kehendak Allah.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan
dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus
dipuji selama-lamanya, amin.
Orang yang menggantikan
Keberanaran dengan dusta, orang yang suka memutarbalikkan Kebenaran, kemudian
meninggal, sekalipun dia adalah Pendeta, dia tidak akan masuk Surga.
Ada orang percaya,
setia beribadah, tetapi berdusta kemudian ia mati, ia tidak masuk Surga.
Kalau mati dalam
dusta, bagaimana mau dikatakan orang benar. Yang mati menurut Kehendak Allah
hanya orang benar.
Kalau orang mati dalam
dusta, jangan kita katakan itu kehendak Allah.
Kalau kita mengerti
Kehendak Allah, kita percaya, kita hidup didalamnya, paling sedikit kita jadi
orang Benar. Jadilah orang Benar! Sebab orang yang menggantikan kebenaran Allah
dengan dusta, dilepaskan oleh Allah.
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa
nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang
wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,
laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka
balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui
Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk,
sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
Allah serahkan artinya
Allah lepas tangan, Allah membiarkan mereka melakukan apa saja. Kalau mereka
mati, itu bukan kehendak Allah. Itu sama dengan hewan, matinya bukan kehendak
Allah. Allah tidak pernah merancangkan yang baik untuk hewan.
Kita manusia di
ciptakan menurut kehendak Allah, ketika kita di Ijinkan hidup, lahir didunia
ini, Tuhan mau kita ada dalam apa yang DIA siapkan untuk kita. Efesus 2:10. Ada
Rencana Allah yang besar.
Tetapi kalau kita
hidup di luar DIA, kita tidak akan mengalami keobahan. Rasul Paulus mengatakan,
ingat kemurahan Allah, tapi ingat juga kekerasan Allah.
Kadang kita hanya
ingat pada kemurahan Allah. Orang yang hidup dalam kemurahan Allah, tetapi
tidak mau berobah, itu akan menghadapai kekerasan Allah yang akan mengerat
hidupnya.
Roma 11:21-22
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan
cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Kalau Israel saja di
kerat, apalagi kita yang berasal dari Bangsa Kafir.
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga
kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas
kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu
pun akan dipotong juga.
Dipotong = di kerat.
Untuk apa Kemurahan
Allah?
Jangan hanya teriak –
teriak tentang Kemurahan Allah, kita bersaksi tentang Kemurahan Allah, tentang
Kebaikan Allah, tapi harus di iringi dengan hidup yang berobah!
Roma 2:4
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan
kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu,
bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Pertobatan itu adalah keobahan
hidup. Jangan kita tertipu dengan berkat yang kita terima, sebab bisa jadi itu
umpannya antichrist, kalau kita tidak berobah, apapun yang bisa kita miliki di
dunia, itu hanya merupakan umpannya antichrist.
Kalau tau menghargai
Kemurahan Allah, ingat juga kekerasanNya. Itulah kekerasan atas orang – orang yang
telah jatuh, yang tidak mau berobah.
Jadi kalau kita ingat
kemurahan Allah, ingat bahwa Kemurahan Allah itu diberikan kepada kita, kata
Roma 2:4, supaya kita berobah, supaya kita bisa berbalik, meninggalkan karakter
lama.
Kita tidak bisa
berobah dari diri sendiri, kalau mau berobah, dengar Firman, Percaya Firman,
berikan hidup kepada Firman, kita tinggal berdoa, Tuhan berikan saya
kebenaranMu, berikan saya kekudusanMu, kita berdoa demikian.
Bagaimana kita bisa
menerima Kebenaran kekudusan Allah, kalau kita sudah ada niat yang sungguh -
sungguh didalam hati, mau hidup benar, mau hidup kudus, jalannya ada di Firman,
ada di Janji Tuhan yang tidak berobah, seperti janji tentang Imam – Imam dan
Raja – raja, kegenapannya ada pada kita sekarang, kita mau di bawa kedalamnya.
Kita kembali ke Wahyu
20
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian
dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas
mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Ay 6 à ini kegenapan dari Yeremia 33 untuk kita. Di dalam
Yesus, Ia adalah Imam Besar, DIA adalah Raja.
Dia datang, lewat
kematianNya Wahyu 1:5-6, DIA delegasikan, DIA beri kepercayaan, mengangkan kita
jadi Raja – raja, jadi Imam – Imam, supaya kita punya Tiket sampai masuk ke
dalam Kerajaan Damai 1000 tahun. Tiketnya kita itu adalah kita adalah Imam –
Imam dan Raja – raja, yang kita peroleh dari kalahiran dan kematian Yesus.
Jangan kita tidak tau
apa yang akan dilakukan di Kerajaan 1000 tahun. Jangan bilang, oh supaya hidup
damai, berhenti dari segala kelelahan, tidak. Di 1000 tahun, kita melayani. Kelelahan
kita diganti oleh Tuhan dengan kesukaan, dengan Perhentian, kita tidak merasa Lelah
lagi disana. Sesudah 1000 tahun, kita bisa lanjut pelayanan kita sampai dalam
Kerajaan Surga.
Wahyu 7:14
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci
jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah
dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta
itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Yesus datang, masuk Pesta
Nikah, masuk Kerajaan Damai 100 tahuan, masuk Kerajaan Surga, melayani DIA
siang dan malam.
Maka kalau dibumi
tidak bisa, tidak menghargai jabatan Imam dan Raja, jangan berpikir bisa masuk Surga.
O kita sudah melayani,
saya susah payah melayani Tuhan, saya di pakai Tuhan dalam pelayanan. Benar!
Persoalannya kita dibumi, kita bisa melayani, dipakai Tuhan tapi apakah Pelayanan
kita berkenan kepada Tuhan atau tidak. Ini yang kit acari. Kita setia, kita
melayani dan Kita harus sampai kepada Pelayanan
kita berkenan / menyenangkan hati Tuhan, kalau tidak, susah payahpun kita
sia-sia.
Orang yang sudah
melayani Tuhan dengan segala mujizat saja, di tolak oleh Tuhan, kami sudah
mengadakan Mujizat demi namaMu, itu pakai Firman. Rasul Paulus katakana, segala
sesuatu yang kamu lakukan, yang kamu katakana, yang kamu perbuat, lakukanlah di
dalam nama Tuhan Yesus.
Ada yang mengatakan
kami sudah mengusir setan demi nama Yesus, kami mengadakan mujizat demi nama
Yesus, kami bernubuat demi nama Yesus, semua terjadi, tapi Tuhan mengatakan, hei
Aku tidak kenal kalian, enyahlah dari padaku kamu sekalian pembuat kejahatan.
(Matius 7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga? -- 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!")
Jadi yang kita kejar
bukan sekedar kalau kita sudah dipakai Tuhan, itu baik, semua kita rindu
menyerahkan diri untuk di Pakai Tuhan. Dipakai Tuhan itu baik, kita bersaksi,
kita bodoh, tapi saya di Pakai Tuhan, iya. Tapi apakah kita yang dipakai Tuhan,
berkenan kepada Tuhan atau tidak.
Kita dipakai Tuhan,
iya kita bersyukur, bisa melayani Tuhan dalam keadaan susah dalam keadaan
senang, dalam keadaan sehat, dalam keadaan sakit, kita berusaha untuk melayani Tuhan. Dalam keadaan tidak punya uang,
kita bisa melayani Tuhan, kita bersyukur untuk kita bisa melayani Tuhan. Kalau itu
sudah, yang harus kita kejar adalah carilah perkenanan Tuhan dalam pelayanan
kita. Kalau tidak, kita tidak bisa masuk 1000 tahun. Kenapa, sebab menjadi Imam
– Imam dan Raja – raja, dalam Wahyu 1:5-6, itu karena 2 hal :
1.
Oleh karena
Darah Yesus à ini yang membuat kita berkenan, yaitu hidup dalam perdamaian.
Penghargaan kita terhadap Korban Kristus adalah kalau kita selalu mau
hidup dalam Perdamaian.
Apa artinya kita di pakai Tuhan, tapi didalam hati kita tidak ada
perdamaian dengan orang lain. Di hati kita menyimpan sesuatu.
Kita menjadi Imam dan Raja oleh Darah Yesus, Darah Perdamaian, karena
itu jika kita mau jadi Imam dan Raja yang berkenan kepada Tuhan, makan Imamat
kita harus didasarkan pada Korban Kristus, perdamaian oleh Korban Kristus. Artinya,
kita sendiri yang melayani harus hidup dalam perdamaian, jangan dalam kebencian,
jangan dengan sakit hati, jangan dengan kepahitan, jangan dengan iri hati,
jangan dengan fitnah, jangan dengan dusta, jangan dengan segala macam kejahatan.
Hidup dalam perdamaian, baru jabatan Imamat kita bisa berkenan kepada Tuhan. Sebab
jika tidak, meskipun dengan banting tulang dalam pelayanan, kita susah payah
dalam pelayanan, kita rela mengorbankan diri, jika tidak dalam tanda
perdamaian, kita tidak akan berkenan.
2.
Oleh karena
Kasih Allah
Wahyu 1:5-6
1:5 dan
dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang
mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita
dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya –
Yesus mengangkat kita jadi Imam – Imam dan Raja – raja, oleh karena
Kasih. Apa itu Kasih Yesus, itulah KetaatanNya
Jadi kalau kita bicara tentang Kasih, itulah ketaatan Yesus kepada
kehendak Allah. Jadi kalau kita bicara tentang Kasih, itulah ketaatan Yesus kepada
Kehendak Allah. Ketaatan Yesus itu sampai DIA rela menyerahkan nyawaNya, RohNya,
hembusan nafasNya kepada Bapa. Dan ini yang membuat DIA berkenan.
Efesus 5:1-2
5:1 Sebab
itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan
hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu
dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang
harum bagi Allah.
Pelayanan Yesus berkenan, Persembahan yang harum bagi BapaNya. Karena Dia
mentaati kehendak Bapa, taat sampai Mati, kata Filipi 2:5 dst.
Taat sampai mati artinya, DIA tetap menyembah. Itu penghargaan kita,
penghormatan tertinggi yang bisa kita berikan adalah Penyembahan. Itu kehendak
Allah.
Yesus mengasihi kita sampai rela menyerahkan diriNya, ketika dia berseru
Eli, Eli lama sabakthani, DIa berseru Sudah Selesai. Setelah itu, DIA
menyerahkan nyawaNya, RohNya dengan menundukkan kepala.
Ketaatan kepada Bapa, di buktikan dengan DIA memberikan Persembahan yang
berkenan kepada Bapa, itu Nafas, RohNya, itu PenyembahanNya. Tidak sedikitpun
DIA mengeluh. Tidak sedikitpun DIA menyalahkan BAPA ketika DIA di Salib. Tidak sedikitpun
DIA menyalahkan orang – orang yang menyalibkan DIA. Bapa ampuni mereka, sebab
mereka tidak tau apa yang mereka perbuat. DIA tetap menyembah sampai yang terakhir,
menyerahkan RohNya. Itulah ketaatan Yesus, itu Kasih.
Jadi DIA mengasihi kita prakteknya DIA mentaati segala kehendak BAPA. Kita
menjadi Imam – Imam dan Raja – raja yang berkenan, itu oleh Darah Yesus, hidup
dalam Perdamaian, yang kedua oleh Kasih, oleh karena kita mau mentaati kehendak
Bapa di Surga sekalipun itu tidak sesuai
dengan akal pikiran kita, tetapi kita mau Taat, meski tidak sesuai dengan jalan
pikiran, tapi kita tau itu kehendak Allah, kita menyerahkan hidup kita, seperti Yesus, DIA menundukkan kepala. DIA tetap taat
sampai akhir. Itu yang Efesus 5:2 mengatakan, Persembahan jadi Korban yang
harum. Itu hidup kita.
Jadi, menjadi Imam – Imam dan Raja – raja bukan kalau setia, sudah susah
payah melayani, mengerjakan pekerjaan Tuhan, tapi harus sampai kita cari
perkenanan Tuhan. Bukan kita cari perkenanan manusia, kalau kita cari perkenanan
manusia Rasul Paulus bilang, itu bukan hamba Kristus. Kita mau cari Perkenanan
Allah, cari hormat Allah, cari kepujian dari Allah.
Kalau hormat manusia hanya sementara, waktu dia senang dengan kita, dia
menghormati, memuja, memuji kita, begitu ada salah sedikit, pasti berobah. Itu kalu
hanya cari hormat manusia. Di dunia sih boleh boleh saja, tapi di Surga tidak.
Mari kita jadi Imam – Imam dan Raja – raja yang mengalami kegenapan
Janji Allah, Imam – Imam dan Raja – raja yang setia melayani, yang mengerjakan
pekerjaan pelayanan dengan sungguh – sungguh, tapi juga yang berkenan, memperkenankan
Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar