Ibadah Awal Tahun, 01 Januari 2023

Saya sampaikan selamat pagi bagi kita semua, salam sejahtera di dalam Nama Tuhan Yesus dan selamat berbahagia kita akan segera mendengarkan Firman Tuhan di awal tahun ini, tahun yang baru yang Tuhan ijinkan kita tapaki, 

Semoga dengan segala kelimpahan Kasih KaruniaNya kita akan semakin dibawa melihat mengenal pribadiNya yang benar, Allah yang benar semakin kita dengan mata hati yang diterangi, semakin kita mengerti pengharapan di dalam panggilan Tuhan atas hidup kita. sehingga setiap kali kita datang kepada Tuhan kita dapat mengambil apa yang disediakan Tuhan bagi kita.

Semua penyediaan Tuhan tidak diperuntukkan bagi malaikat tapi diperuntukkan bagi kita kata  Ibrani 2 ayat 5  mulai Janji tentang dunia yang akan datang tidak diperuntukkan bagi malaikat tetapi bagi kita, yang untuk sedikit waktu lamanya kita ini berada dalam keadaan lebih rendah dari malaikat, walaupun dalam penciptaan pertama manusia itu di jadikan segambar seteladan dengan Allah, ia disalut dengan kemuliaan Allah, tapi karena dosa yang menyebabkan kejatuhan maka posisi manusia sekarang lebih rendah dari malaikat, tapi kita mau bersyukur bahwa lewat Salib Tuhan, lewat penebusan, lewat Yesus yang adalah Firman menjadi daging, menebus semua kekurangan di dalam tubuh daging kita, dosa dan kejahatan untuk nanti daging yang ditebus dan diselamatkan akan di ubah pada saat kedatanganNya kembali, kita akan mengalami tubuh daging kita akan di ubah dalam kemuliaan sama seperti Dia, bukan seperti malaikat, saat kita alami tubuh daging kita di ubahkan sama seperti Dia, kita akan memiliki kemuliaan lebih tinggi dari malaikat karena kemuliaan kita akan sama dengan kemuliaan Tuhan, itu pengharapan kita di tahun yang berjalan ini lewat perpanjangan umur yang Tuhan berikan kepada kita, kita nikmati bersama segala penyediaan Tuhan.

Puji Tuhan, bersama saudara saudara kita yang mengambil waktu mengikuti Ibadah secara Live Streaming saya menyampaikan selamat tahun baru. Tuhan menyertai kita semua.

Saya di Ibadah Natal tadinya saya berpikir kita akan bicara lagi tentang Panggilan yang ke 2 yang kita bicara sejak Ibadah natal yaitu panggilan kepada Yesaya yaitu panggilan keluar dari ikatan kenajisan tubuh, tetapi sampai kemarin saya tidak mendapatkan ketetapan, mungkin akan kita lanjutkan di kesempatan yang akan datang soal panggilan yang pertama kepada Musa, panggilan kedua kepada Yesaya dan panggilan ketiga kepada Saulus yang kemudian namanya menjadi Paulus ketika dia menjadi Rasul. itu semua panggilan ada kaitan dengan Natal yaitu kelahiran Yesus karena semua panggilan itu datang ketika mereka melihat pribadi Yesus.

Musa melihat Yesus sebelum Firman menjadi daging,Yesaya juga sama mereka melihat Tuhan yang adalah Yehova. Yehova itu bicara tentang Yesus sebelum datang menjadi Firman, menjadi daging. Saulus juga sama ketika dia mengatakan Tuhan siapa Engkau yang aku aniaya, Tuhan berkata dari tengah tengah Cahaya, akulah Yesus yang engkau aniaya. Yesus Yehosua, itu Yehova sebelum Firman menjadi daging. kita akan periksa itu dikesempatan yang akan datang.

Tapi hari ini kita akan melihat beberapa ayat yang sangat familiar dengan kita. Yeremia 17 kita bicara tentang berkat dan kutuk, tetapi kita mau baca ayat 7 saja, 7 dan 8

Yeremia 17:7-8
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Ayat sebelumnya, ayat yang ke 5 Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! dengan kata lain orang yang mau hidup mengandalkan manusia, mengandalkan kekuatannya, itu secara sadar ia menjauhkan diri dari kasih Karunia, menjauhkan diri dari Tuhan. jadi apapun bentuk dan sikap kita ketika kita mulai hidup mengandalkan manusia daging, mengandalkan kekuatan mengandalkan apapun yang ada di dalam dunia ini itu adalah satu sikap yang menyatakan kita menjauhkan diri dari Tuhan, menjauhkan diri dari Kasih Karunia kata Ibarani 12:15 itu di gambarkan seperti orang yang jatuh dari Kasih Karunia.

Jangan menjauhkan diri dari Kasih Karunia! Jangan jatuh dari Kasih Karunia! 

Lebih jauh itu sama dengan carang yang terlepas dari Pokok, itu orang yang mengandalkan manusia dagingnya, mengandalkan kekuatannya, mengandalkan kehebatannya. itu intinya.

kita bahas ayat 7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Kalau saya memberikan tema kecil tema itu adalah bicara tentang Hidup Mengandalkan Tuhan. mengandalkan Tuhan sama dengan kita percaya dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, apapun situasi yang terjadi di tahun yang berjalan ini, 

Ketika kita di ijinkan memasuki tahun yang baru, Tuhan punya rencana untuk tahun ini dan kita mulaikan memahami rencana Allah dengan hidup mengandalkan Tuhan. itu ingat ya kita memasuki tahun ini kita menaruh hidp kita pada DIA dengan mengandalkan Tuhan, bukan pada hal yang lain. walaupun kita punya, punya kekayaan, punya kekuatan, punya jabatan, punya kedudukan dan lain sebagainya, tetapi kita mau melihat PribadiNya yang menjadi andalan kita,

Kita mau mengandalkan Dia itu tadi saya katakan kita mau percaya dan mempercayakan hidup kita kepadaNya.

Roma 1:16-17 - ini adalah praktet orang yang hidup mau mengandalkan Tuhan percaya kepada Tuhan.
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil,...

Injil itu ada 2 sifat,  2 bentuk

1. Injil tentang keselamatan. itu Injil yang di peruntukkan bagi orang berdosa supaya mereka bisa menerima Yesus, percaya Yesus Tuhan Juru Selamat dan mereka diselamatkan, dimeterai dengan Roh Kudus.

2. Injil tentang Kemuliaan 2 Korintus 4:3-4 Injil tentang Kemuliaan bicara tentang Yesus dalam kemuliaan datang dalam kemuliaan, tidak lagi untuk mati, tidak lagi untuk menyelesaikan dosa, tidak lagi untuk menyucikan dosa manusia pada waktu itu, tapi DIA datang dalam Kemuliaan kata Filipi 3:20-21  dengan Kuasa yang besar DIA ingin mengubah tubuh manusia kita yang hina, menjadi sama mulia dengan DIA menurut Kuasa yang ada padaNya.

Karena itu saya pernah jelaskan, kedatanganNya yang pertama dengan Injil keselamatan itu mengerjakan penebusan lewat DarahNya. Kita ditebus oleh Darah, Darah Anak Domba, kita ditebus dari dosa, tapi kedatanganNya yang kedua bukan menebus kita dari dosa dengan DarahNya, tetapi kedatanganNya yang kedua itu penebusan yang kedua adalah menebus tubuh kita yang hina dengan KuasaNya. itu berbeda ya, karena itu saya katakan ada 2 bentuk dari Injil, Injil tentang keselamatan penebusan atas dosa oleh DarahNya, oleh SalibNya. Injil tentang Kemuliaan Kristus itu penebusan atas tubuh kita dengan KuasaNya.

Sampai hari ini kita telah ditebus dari dosa kita percaya, oleh Darah Anak Domba Allah kita mengalami penebusan, kita dikaruniakan keselamatan kata Efesus 2:8. Tetapi kedatanganNya yang kedua atau kita yang sudah ditebus dari dosa,tapi kita masih hidup dalam tubuh daging ini, daging dan darah ini kata 1 Korintus 15:50 salah satu rahasia yang di ungkapkan kepada Rasul Paulus adalah tubuh dan darah kita ini, daging dan darah ini tidak akan mendapat bagian, tidak layak mendapat bagian dalam kerajaan Surga. 

Bagaimana kita yang ditebus, yang diselamatkan dari dosa bisa masuk Surga, maka prosesnya adalah kita harus mengalami tubuh manusia daging ditebus, oleh apa, bukan oleh Salib Kristus, bukan oleh Korban Kristus tapi oleh KuasaNya, kuasa Kemuliaan, kuasaNya sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Anak Allah, sebagai Mempelai Laki laki Surga, untuk menebus tubuh kita yang hina ini untuk di ubah jadi sama mulia dengan DIA

1 Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Itu yang disebut ayat 50. kelahiran kita dari mana, orang tua kita dari mana, orang tua kita punya kedudukan apa, latar belakang kita seperti apa, itu tidak ada kaitan dengan Kerajaan Surga, sebab itu merupakan kelahiran pertama, kelahiran dari orang tua kita, kelahiran dari benih daging. itu sudah tercemar dengan dosa. benih daging kita dari orang tua kita itu membawa sifat dasar dosa dari Adam, sekalipun dia adalah seorang raja, kemudian memiliki keturunan, seorang kaisar kemudiam memiliki keturunan, seorang presiden memiliki keturunan, tapi keturunannya tetap dalam tubuh manusia daging, darah dan daging yang tidak layak untuk masuk Surga.

Haleluyah!

Karena itu tubuh daging kita harus diubahkan. keubahan daging kita alami lewat proses pembaharuan. itu harus diingat, dan Tuhan menyediakan itu bagi kita.

Dengan hidup mengandalkan Tuhan hari hari ini, itu artinya kita meletakkan pengharapan kita kepada DIA, bukan sekedar kepada keselamatan, bukan sekedar pada harapan pada masa depan yang baik, masa depan yang sukses, yang lancar bukan sekedar pada keselamatan, tapi pengharapan kepada keobahan hidup, itu yang dinantikan semua mahkluk sampai hari ini karena itu mereka mengerang, mengeluh.

Di ulangi ayat Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Menaruh pengharapan! kata pengharapan itu adalah pengharapan pada yang terbaik, yang terindah, yang terbesar, yang terutama, dan itu sudah diberikan oleh Allah kepada kita, pengharapan itu telah diberi oleh Tuhan. dan pengharapan kita kepada apa yang telah disediakan, itu tidak akan pernah mempermalukan kita, tidak akan mengecewakan. selagi kita menaruh pengharapan kita menjadi orang yang mengandalkan Tuhan.

Mengandalkan Tuhan itu kita menaruh pengharapan kepadaNya selagi kita dibumi. tapi kita mengandalkan Tuhan jangan hanya sekedar supaya hidup kita sukses, baik, itu tidak salah, tapi mengandalkan Tuhan pada pengharapan yang tersedia yang sampai hari ini seluruh mahkluk mengerang.

Untuk apa mereka mengerang? yaitu menantikan penebusan atas tubuh.

Karena itu Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! itu pengharapan kepada yang terbaik, yang terindah, yang termulia yang disediakan Tuhan

Kita lihat di Roma 8 sebelum kita kemballi membaca Roma 1.

Roma 8:19-

8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.

Anak anak Allah ini bicara tentang hidup tubuh manusia daging yang hina yang di ubah dalam kemuliaan sama seperti DIA.

8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,

8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.

Seluruh mahkluk ditaklukkan dalam kesia-siaan oleh Dia supaya kita bisa hidup berpengharapan, tidak menjalani masa hidup kita didunia ini apa adanya, bukan, tetapi dengan pengharapan.
 
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Bukan hanya mereka tapi kita juga yang sudah menerima Karunia sulung Roh. 

Kapan kita menerima karunia Sulung Roh?

Efesus 1:13-14 ketika kita menjadi percaya, Allah memeteraikan kita dengan Roh KudusNya. itu Karunia sulung Roh, kata Galatia 3 oleh Yesus yang membawa berkat Abraham.

Galatia 3:14

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Oleh Iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan. itu karunia Sulung Roh. Roh sulung biasa kita bahasakan. supaya kita menerima. dan itu kita terima ketika kita menjadi percaya kepada apa yang dikerjakan Tuhan.

Efesus 1:13

1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

Ketika kita menerima Injil, ketika kita percaya tentang Injil keselamatan, maka kita dimeteraikan dengan Roh Kudus. itu Roh sulung. pertama kali DIA memenuhi hidup kita.

Saya sudah menjelaskan perbedaan antara Efesus 1:13 dengan Kisah Para Rasul 2 ketika murid murid dibaptis dengan Roh Kudus. 

Efesus 1:13 ketika kita menjadi percaya tentang Injil Keselamatan itu, Allah kemudian menaruh RohNya kedalam kita.

Karena itu kalau ada yang bertanya kapan kamu dipenuhkan Roh Kudus, adalah ketika kita percaya kepada Injil Keselamatan, penebusan yang dikerjakan oleh Tuhan, dengan DarahNya.

Tadinya ada meterai dosa, stempel dosa, tetapi ketika kita percaya pada Injil Keselamatan, Injil Kasih Karunia, Yesus yang datang menebus kita, mengaruniakan keselamatan, maka sebagai tanda bukti bahwa kita telah diselamatkan karena percaya kepada penebusan, maka stempel Roh Kudus diberikan dan itu ada didalam kita.

Kisah Rasul 2  bicara tentang baptisan dari Roh Kudus. kata Kisah Para Rasul 1:8, kalau Roh Kudus turun diatas, bukan di dalam. beda di dalam dengan di atas. ayat 8 ini menjadi genap di Kisah Para Rasul 2. 

Kita yang sudah menerima Karunia sulung Roh, itu yang mendorong kita untuk mengerang, mengeluh di dalam batin. daging kita yang masih hidup dalam perhambaan dosa sampai hari ini, kita yang masih dalam kelemahan kekurangan, itu bukti bahwa daging kita masih diperhamba oleh dosa.

Yesus sudah menyelesaikan dosa kita di atas kayu Salib, tapi daging kita dengan semua kelemahan masih belum mampu untuk benar benar bebas dari dosa dari kelemahan dari kekurangan, sampai hari ini kita masih ditandai kekurangan kelemahan karena dosa kita, dan karuni sulung Roh yang di beri Tuhan ketika kita percaya itu sebenarnya suatu kekayaaan yang besar yang diberikan, sebab dengan Karunia sulung Roh itu kita selalu punya kesempatan utnuk mengerang, mengeluh didalam batin kita kata Roma 8.

Mengeluh apa? mengerang karena apa? karena menantikan penebusan yang kedua, penebusan atas tubuh ini.

Kita baca kembali  Roma 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Pengangkatan sebagai anak yaitu pembebasan tubuh kita, penebusan atas tubuh daging ini yaitu ketika kita di ubah menjadi manusia rohani, manusia ilahi, kita memiliki tubuh ilahi, tubuh kemuliaan, itu yang disebut dengan pembebasan tubuh. kita sedang menuju kesana, ini pengharapan kita.

kita lanjut membaca Roma 8

8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Apa yang belum kita lihat, itu tubuh yang di ubah dalam kemuliaan. hanya satu itu yang belum kita miliki, semua didunia ini yang dikaruniakan Allah sudah kita nikmati.

Oh saya belum pernah ke Amerika. pernah kita lihat Amerika di media sosial? tubuh kita belum tapi kita sudah lihat kok. kita belum pernah ke Israel tapi kita sudah pernah lihat dimedia sosial. tetapi yang belum kita lihat itu adalah tubuh manusia daging ini di ubah, mau pendeta, mau jemaat, mau presiden mau apapunu, kita masih dalam tubuh daging, yang belum kita lihat adalah kapan tubuh ini di ubah dalam kemuliaan. 

Keselamatan sudah kita terima Efesus 2:8 kita menerima keselamatan, duduk disebelah kanan Bapa di Surga juga sudah dikasih sama kita kata Mazmur 90:1 dan Efesus 2:6 ketika kita dibangkitkan bersama dengan DIA kita didudukkan bersama dengan DIA, tapi secara tubuh fisik belum, karena tubuh kita sekarang belum layak duduk disebelah kanan bersama dengan DIA di surga, kita belum layak dengan tubuh ini. malaikat saja yang dalam kemuliaan tidak layak duduk bersama dengan Dia apalagi kita dengan tubuh daging. tapi hal itu sudah dikerjakan oleh Tuhan.

Efesus 2:4-6

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

Allah yang kaya dengan Rahmat dan KasihNya yang besar kata Yohanes 3:16 telah membangkitkan kita bersama dengan Kristus.

Kita menerima keselamatan bukan usaha, bukan perbuatan kata ayat 8 tapi Kasih karunia itu pemberian kepada orang yang tidak layak. kita tidak layak diselamatkan, tapi DIA melayakkan karena DIA mengambil alih seluruh dosa kita di atas kayu Salib.

2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

Tadi ayat 5 DIA menghidupkan kita, ayat ke 6 DIA membangkitkan kita dan memberi tempat, dari bahasa lain mendudukkan kita, bukan hanya sekedar memberikan tempat. 

Saya selalu gunakan bahasa, didalam DIA didalam Kristus Yesus, IA TELAH, kata telah itu pekerjaan yang sempurna, sudah selesai di kerjakan.

Contoh saya telah makan, saya telah minum, berbeda dengan saya akan makan, saya akan minum. kata telah itu artinya suatu perbuatan suatu pekerjaan yang sudah selesai sempurna.

Yesus bukan akan membangkitkan kita, tetapi IA telah membangkitkan kita dan mendudukkan kita bersama dengan DIA. itu sudah selesai. dengan Iman dalam Roh kita melihat bahwa itu ada, DIA sudah kasih sama kita. yang belum adalah tubuh ini belum bisa kesana.

Makanya selalu saya katakan, kalau dikaitkan dengan orang meninggal, jangan katakan ia baru meninggla, kemudian ia sudah disurga, ia sudah dipangkuan Bapa, enak kedengaran tapi tidak rohani, kedengaran rohani tetapi tidak menumbuhkan Iman.

DIA telah membangkitkan kita, mendudukkan kita bersama dengan DIA itu sudah, tetapi secara tubuh, secara fisik itu belum, karena kita tidak layak, tubuh kita belum layak, kita masih menantikan penebusan atas tubuh ini. kata Roma 8 menantikan pembebasan tubuh, ketika tubuh di ubah dalam kemuliaan, kita didudukkan bersama dengan DIA, kita akan lihat secara nyata, secara faktual, kita bisa mengalami sendiri, bukan sekedar duduk dipangkuan Abraham, duduk bersama dengan DIA.

Ketika kita duduk bersama dengan DIA, itu menunjuk kepada DIA sebagai Mempelai Laki-laki Surga dan kita sebagai Mempelai Perempuan, duduk bersanding sama dengan DIA. itu janji Firman yang luar bisa

Karena itu Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Saya katakan tadi pengharapan itu bukan sekedar tahun ini kita sukses, itu baik itu sah tapi yang lebih dari itu pengharapan yang belum kita lihat yaitu tubuh yang mengalami diubahkan dalam kemuliaan. segala sesuatu sudah kita terima tapi satu ini belum, ini satu janji Allah yang belum di genapkan. semua janji yang besar sudah kita terima, satu ini yang belum.

 2 Petrus 1:3-4

1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

Kembali kita menemukan kata Telah, pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan. kita perhatikan ayat yang keempat.

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

IA SUDAH menganugerahkan kepada kita janji-janji yang sangan berharga dan besar. berharga itu mahal atau mulia dan besar sudah di kasih. masih ada satu Janji Allah yang belum DIA genapkan, yaitu tubuh yang di ubah dalam kemuliaan sama dengan DIA. yang lain lain itu sudah.

Kadang-kadang kita berdoa, Tuhan hamba mohon genapkan janjiMu didalam aku, ketika ada masalah ada persoalan, Tuhan saya percaya janjiMu tidak berubah, tapi semua doa doa kita hanya menyangkut hal hal lahiriah, menyangkut kebutuhan tubuh jasmani, itu tidak salah tapi jangan berhenti disitu, karena ada janji ada satu janji yang besar yang belum digenapkan Tuhan yaitu tubuh yang akan diubahkan dalam kemuliaan sama seperti DIA. Ini yang harus menjadi erangan, growning, itu ada di Keluaran 2 ketika Israel di tindas mereka kumudian mulai mengerang kepada Tuhan.

Keluaran 2:23-25

2:23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. 

2:24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. 

2:25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka. 

Ketika Israel mengerang, itu seperti tangan terjepit pintu, yang sudah tidak bisa berkata apa apa, tapi kita mengerang di dalam Roh. dan ketika Israel mengerang Tuhan kemudian Ingat dengan janjiNya kepada Israel, kata ayat 24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya. Jangan berpikir sebelumnya Tuhan lupa pada JanjiNya, hanya karena Isreael mengerang lalu Allah ingat, bukan. Kata mengingat itu artinya mengakui, Allah mengakui JanjiNya kepada Israel, dan di Ayat 25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka, memperhatikan itu artinya menghormati, Allah menghormati Israel karena JanjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

Karena JanjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Allah menghormati Israel, Allah mengingat, artinya mengakui janjiNya kepada Israel dan menggenapkannya.

Kata "Grown", mengeluh, berkeluhkesah, itu sama digunakan dalam Roma 8 yang kita baca tadi, kita yang sudah menerima Karunia Sulung Roh, kita mengeluh, kata ini sama, karena kita menantikan pembebasan atas tubuh kita. Nah ini yang harus ada antara, kita yang sudah diselamatkan, jadi orang percaya, kita mengandalkan Tuhan dengan menaruh harap padaNya, kata Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Antara percaya mengandalkan Tuhan dan menaruh harap pada Tuhan, pengharapan ini yang Roma 8 katakan Pengharapan kepada pembebasan tubuh, tubuh yang akan diubahkan, nah antara 2 hal ini ada MENGERANG "GROWNING". Orang percaya yang benar yaitu orang yang mengandalkan Tuhan, kemudian berpengharapan, pengharapan kepada kedatangan Tuhan, untuk mengubah dia, nah di antara 2 hal ini kita harus isi dengan "Growning", mengerang, mengeluh.

Hal ini juga dilakukan oleh Yesus. ketika ada orang bisu dan tuli dalam Injil Markus, sebelum tuhan menyembuhkan, Tuhan lebih dulu "Growning" ini kata kata yang sama yang digunakan, yang di jelaskan oleh Alkitab, kita belajar ayat menerangkan ayat.

Markus 7:33 

7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.

7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!

7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

Dalam ayat 34 ada kalimat, Sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas, ini sama dengan Growning, menarik nafas, Yesus sebelum menyembuhkan orang ini, sebelum DIA berkata Efata artinya terbukalah, DIA lebih dulu menengadah ke langit dan menarik nafas. Ini dalam bahasa inggris  "sighed" dari bahasa asli diterjemahkan "Stenazo", ini sama dengan mengeluh, sama dengan Roma 8, sama dengan Keluaran 2. ini di terjemahan lama ditulis dengan Mengeluh.

Keluhan disini bukan seperti kenapa hidup saya begini, atau keluhan anak kenapa meraka baju baru saya tidak, bukan itu. Ini kita mengeluh dalam Roh. saya suka menggunakan terjemahan lama, kalau diterjemahan baru menggunakan kata Yesus menarik nafas, tapi diterjemahan lama menggunakan kata Yesus mengeluh, DIA mengerang, dan itu yang membuat Allah mengakui janjiNya.

Ini yang menjadi pengharapan kita, Allah tidak pernah lupa, tetapi antara kita percaya mengandalkan DIA dan menaruh pengharapan itu ada STENAZO, ada Erangan, ada mengeluh, sehingga Allah mengakui. Kalau Allah mengakui artinya kita tidak sia sia menaruh pengharapan kepada Tubuh yang akan di ubah dalam kemuliaan. Apapun situasi yang akan di alami, bahkan di tahun ini, apapun kesulitan kesukaran yang akan terjadi, apapun halangan rintangan yang akan kita hadapi, lihat pengharapan ini, Allah mengakui itu, karena itu kita perlu stenazo, mengerang, mengeluh.

Saya suka melakukannya, kalau membaca Firman sudah tidak tahu harus bagaimana, saya di tempat duduk, sambil tangan diletakkan dikepala, mata menerawang saya menarik nafas dalam. seperti itu. Atau kalau kita ada masalah, kesulitan, kita tidak tau harus bagaimana lagi berdoa yang paling gampang adalah kita mengeluh, kita mengerang di dalam Roh, kita menarik nafas itu artinya ketika itu kita lakukan maka Allah yang mengakui janjiNya lewat Roh, IA akan bekerja bersama kita.

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Ada keluhan keluhan di alat sebelumnya, kita mengeluh, mengerang, seperti tangan kejepit pintu, kita sudah tidak tahu mau melakukan apa, bahkan untuk berkata kata sudah tidak bisa, ketika itu terjadi, masalah apapun yang kita hadapi, kita sudah tidak tahu harus berbuat apa, kita sudah tidak tahu lagi harus bagaimana berdoa, kita tidak tahu tindakan apa lagi yang harus dilakukan, ketika erangan itu terjadi, maka Roh akan membantu kita dalam berdoa dengan keluhan - keluhan yang tidak terucapkan.

Roh menolong kita berdoa, bukan berarti berbahasa roh. Roh menolong kita dengan keluhan - keluhan yang tidak terucapkan. apa sih keluhan yang tidak terucapkan, itu tadi, kita mengeluh, mengerang, Tuhan Yesus hanya dengan menarik nafas, dan berkata Effata artinya terbukalah, kemudian telinga orang itu terbuka dan ikatan lidah orang itu terlepas. Roh menolong kita dengan keluhan.

Jadi keluhan kita itu adalah Erangan, ketika kita tidak tahu harus bagaimana, ini harus terjadi antara kita yang mengandalkan Tuhan dan pengharapan pada pembebasan tubuh kita ini. tapi disitu juga ada karena masalah kesulitan kesukaran ada ujian ada cobaan ada halangan rintangan, kita tidak tau harus bagaimana, yang paling gampang adalah erangan, tapi dengan Tuhan, karena kita lagi connect dengan Tuhan, kita tinggal keluhan, erangan, menarik nafas.

Ada orang menarik nafas karena sudah lelah bekerja, itu namanya melepaskan beban. Kita juga bisa melakukan itu, lagi stress lagi berbeban kata Tuhan dalam Matius 11, ayo lakukan itu! 

Kata Tuhan dalam Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Orang di dunia kalau lagi stress ia teriak, ada yang lari ke pantai ke gunung, ia teriak, itu dia melepaskan stressnya, begitu selesai dilakukan, ia menarik nafas. Itu juga banyak dilakukan ketika orang marah, marahnya mencapai puncak. Orang kalau marah tidak terkontrol, apa semua yang ingin di ucapkan sampai makian, kata kata kotor. Ada orang baru berhenti marah ketika telah mengeluarkan kata - kata kotor, kebencian dan kemarahan semua telah dikeluarkan, ini melepaskan stress dengan cara dunia, tapi kita punya cara Tuhan, Roh Kudus menolong dalam kelemahan, kemudian kita mengerang, menarik nafas.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Allah turut bekerja yaitu dengan RohNya dan kita paling gampang mengalami yaitu ketika kita mengeluh, mengerang didalam roh kita, roh kita naik kemudian bersekutu dengan Roh Allah. 

Kita adalah bagian dari Roh Allah, tapi ketika Allah memberikan RohNya kepada Adam, dari tanah liat menghembuskan RohNya, itu menjadi roh manusia. Jadi roh manusia itu bagian dari Roh Allah, asalnya dari Roh Allah, ketika diberikan kepada manusia menjadi roh manusia, kita punya tubuh, jiwa dan roh. Nah, roh kita ini perlu bersekutu dengan Roh Allah, kalau roh kita tidak bersekutu dengan Roh Allah, maka roh manusia akan cari persekutuan yang lain, dia ketemu dengan roh-roh di udara, segala macar roh di udara akan bersekutu, seperti seorang yang dirasuk roh di kedara, nama kamu siapa, nama kami legion, legion itu satu pasukan berjumlah 6000 personil. Jadi kalau roh kita selalu dibiarkan mengembara, maka ia akan cari tempat lain untuk bersekutu. Jangan sampai seperti itu.

Roh manusia itu asalnya dari Roh Allah jadi tempat persekutuan yang benar itu hanya dengan Roh Allah. Ketika kita menjadi hidup percaya, menaruh harap kita kepada DIA, kita punya kesempatan untuk roh kita selalu bersekutu dengan Roh Allah itu kata Roma 8 karunis sulung Roh yang di taruh didalam kita, kita mengeluh, kita mengerang, kita merindukan pembebasan atas tubuh.

Kita kembali kepada Roma 1 tadi.

Jadi hidup mengandalkan Tuhan, menjadi orang percaya, percaya kepada DIA itu lewat Firman, tidak bisa kita percaya tanpa Firman. Makin banyak hubungan kita dengan Firman, makin percaya kita, bertumbuh.

Saya tidak percaya ada orang beribadah setahun sekali, kemudian Imannya adalah Iman yang kuat, yang benar. Tidak! Iman kita bertumbuh, makin kuat makin teguh makin bertumbuh, itu tergantung dari seberapa banyak kita mendengar Firman, kita membaca Firman, kita mendengar, kita hidup di dalam Firman, itu orang mengandalkan Tuhan, itu terjadi dalam Firman. Bagaimana kita mau percaya Tuhan kalau tanpa Firman, hanya dengan Firman. Makin banyak persekutuan kita dengan Firman, Iman kita makin diperkuat, kita makin bertumbuh dalam Iman kita, tidak di luar Firman, hanya didalam Firman.

Ini hidup mengandalkan Tuhan, kita sudah bicara banyak tentang mengandalkan Tuhan, pecaya, kita sudah sampai kepada pengharapan kepada hidup yang di ubahkan. 

Tetapi dasarnya disini :

Roma 1:16-17

1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Keyakinan yang kokoh, kokoh itu artinya tidak malu dengan Injil, tidak malu punya Injil, punya Firman, tidak malu bicara Firman. 

Dalam terjemahan lama juga dikatakan aku tidak menjadi malu akan Injil Kristus. Artinya mau apapun yang terjadi, kita tidak malu punya Firman, untuk berpegang, untuk mengandalkan Firman. Mau situasi apapun yang terjadi nanti di tahun ini, jangan malu tentang Firman, jangan malu memperkatakan Firman

kita beralih sebentar dalam 2 Korintus 4:13

4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

Ini orang yang tidak malu tentang Injil, jangan malu memperkatakan Firman dalam situasi apapun. Yang kita alami ada kesulitan, kesukaran, ada kekurangan, sakit penyakit, ada cobaan, ada tantangan rintangan, jangan pernah malu memperkatakan Firman. Aku percaya Tuhan pada FirmanMu! aku akan hidup terus mengandalkan Tuhan, aku akan hidup terus menaruh pengharapan kepada Tuhan, sekalipun tubuhku begini, aku ada masalah, kesulitan, kesukaran, ada cobaan, tapi aku tidak malu punya Firman, dan aku ingin selalu memperkatakan Firman itu.

Itu Roma 1:16 katakan, bukan cuma aku kokoh berpegang teguh pada Injil, itu tidak salah, tapi kata "kokoh" itu juga artinya tidak malu. Apapun keadaan yang kita alami, kita tidak malu memberi pengakuan tentang Firman. Seperti kata Rasul Paulu dalam Kisah Para Rasul 20 aku tidak menganggap diriku, nyawaku berharga asal saja aku menyelesaikan tugas yang dipercayakan, yaitu memberi kesaksian tentang Injil, aku tidak malu.

2 Timotius 1:8-9

1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.

1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman

Sebelum dunia dijadikan, sebelum kita ada, Janji itu sudah diberikan, yang tadi kita bahas, hanya tinggal satu yang belum yaitu tubuh yang diubahkan dalam kemuliaan.

Roma 1:16-17

1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Sebab didalamnya, didalam apa, didalam Injil, didalam Firman, nyata kebenaran Allah. Jadi kebenaran Allah kita bisa lihat dalam Injil dalam Firman. Yang membuat kita bisa hidup dari Iman, melangkah dengan Iman, hidup dari Iman, bertolak dari Iman, memimpin kepada Iman, kita hidup percaya mengandalkan Tuhan, kita melangkah dengan Iman untuk sampai kepada pengharapan itu.

Kita menjadi orang benar, hidup oleh Iman, atau terjemahan lain mengatakan, Orang yang dibenarkan karena Iman, dia akan hidup, dalam terjemahan lama.

Ketika kita dibenarkan karena Iman, Iman kepada Injil, kita tidak malu mengakui Injil, kita dibenarkan karena Firman, maka kita akan hidup, kita dibenarkan karena Iman, kita percaya pada Firman. Allah yang membenarkan kita oleh Salib, Darah Anak Domba Allah yang membenarkan saya dan saudara saudara dan kita percaya, dan kita hidup. Jadi kita yang dibenarkan karena Iman, kita pasti hidup.

1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Injil Firman yang menyelamatkan, kalau kita percaya. Kita percaya artinya kita mengandalkan DIA, kita akan menerima kuasa dari keselamatan itu sendiri.

Kata menyelamatkan itu juga, bukan sekedar menyelamatkan kita dari neraka. Injil itu Firman, kekuatan Allah, kuasa Allah yang menyelamatkan, bukan sekedar menyelamatkan kita supaya tidak masuk api neraka,  Dari bahasa asli diterjemahkan dengan SOTERIA dari kata SOZO, itu artinya membebaskan, melindungi, memelihar. bukan sekedar menyelamatkan agar tidak masuk hukuman neraka. Antara kita percaya sampai kepada pengharapan, kit\a mengerang, disitu ada kebebasan, ada pemeliharaan, perlindungan, dan juga ada kesehatan, kesembuhan yang Tuhan berikan kepada kita didalam Firman.

Dari Firman, dari kita tidak malu mengakui Injil Kristus, kita menerima semua ini. Mengakui Injil itu bukan penginjilan, kadang kadang sudah terbentuk dalam pikiran kita itu ajaran mula mula.tidak! Injil itu bicara soal Firman, tadi itu saya sudah bicara soal 2 sifat Injil, Injil keselamatan, Injil Kemuliaan. Tapi seutuhnya Injil itu bicara tentang Firman, Injil tentang Yesus Kristus, Yesus yang mana, Yesus yang datang sebagai manusia yang mati di Kayu Sallib, Yesus yang akan datang dalam kemuliaan. Itu Injil sepenuh, yang menyelamatkan.

Saya ulangi, kata menyelamatkan itu, disitu ada pembebasan, pertolongan, pemeliharaan, perlindungan, dan kesehatan atau kesembuhan yang Tuhan berikan kepada kita, ketika kita percaya. "Menyelamatkan orang percaya". Orang percaya itu orang yang mengandalkan Tuhan Yeremia 17:7

Ketika kita mengandalkan Tuhan, saya tidak bisa jelaskan hari ini Ayat 8, kita seperti pohon yang ditanam ditepi air, yang merambatkan akar akarnya ketepi batang air, hasilnya adalah yang tidak mengalami datangnya panas terik, ada perlindungan, yang daunnya tetap hijau hidup terus berpengharapan, tidak kuatir dalam tahun kering ada pemeliharaan, dan tidak berhenti menghasilkan buah. Itu antara lain orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harap padaNya.

Jadi antara kita mengandalkan Tuhan dan menaruh harap kepadaNya, disitu ada erangan, keluhan, keluhan itu sampai kepada kita tidak tau berbuat apa lagi, ada masalah yang sulit diselesaikan, ada kekurangan, ada sakit penyakit, ada cobaan, kita tidak tau bagaimana harus berdoa, kaya Roma 8:26 Roh Kudus akan menolong kita sehingga kita bisa mengerang, mengeluh, itu sebenarnya adalah Doa yang tertinggi yang bisa kita lakukan dihadapan Allah. Itu Doa yang dilakukan Yesus.

Dimasalah apapun, kita menghadapi panas terik, panas terik ini Yakobus 1, orang kayapun tidak mampu menghadapi panas terik ini, cobaan yang akan menimpa seluruh dunia kata Wahyu 3

1:11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Itu artinya tidak ada satu kekuatan manusia yang mampu menghadapi panas terik, cobaan yang menimpa daging. kita di Indonesia ini panasnya berapa derajat celcius, di eropa di timur tengah di atas 40 derajat Celcius. Tapi panas terik yang dikatakan di Alkitab, itu panas terik yang menyengat daging itu membuat siapapun tidak bisa tahan, itu digambarkan dengan orang kaya akan lenyap dengan segala usahanya, kalau panas terik cobaan. 

Tapi orang yang mengandalkan Tuhan, percaya dan menaruh harap, disitu ada Soteria, ada kuasa dari Firman yang menyelamatkan dari panas terik, daunnya akan tetap hijau, itu artinya hidup yang mengalami pembaharuan, justru ditengah tengah panas terik. Itu terjadi di Kejadian 26 dizaman Ishak ada kelaparan, justru dimasa kering Ishak bisa menabur, menghasilkan 30, 60 sampai 100 kali lipat, di zaman Ishak ada kelaparan karena kekeringan.

Jadi ketika orang percaya mengandalkan Tuhan, menaruh harap, disitu ada kuasa Firman yang kita percaya, yang menyelamatkan, yang meng-Soteria hidup kita ini, kita alami perlindungan, pemeliharaan, pertolongan, berkatNya sampai pada kesehatan, kesembuhan tubuh kita ini.

Kita mengalami semua ini tidak diluar Firman, karena itu dari awal saya mengatakan kita percaya kepada DIA itu adalah lewat Firman. Makin banyak kita mendengar Firman, kita makin punya kesempatan percaya kita makin bertumbuh, makin kuat, makin teguh. Dan itu adalah kekuatan. Injil itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, dan itu sudah dibuktikan dengan kematian Yesus di atas Kayu Salib. sebab Yesus itu adalah Injil itu sendiri, DIA menyelamatkan kita.

Kita menghadapa tahun ini, kita tidak tahu seperti apa tapi kita mau hidup mengandalkan DIA, poercaya dan menaruh harap, pengharapan tertinggi kita sekarang adalah untuk tubuh kita nanti akan diubah dalam kemuliaan sama seperti DIA.

Kita akan melewati panas terik, melewati kekeringan, melewati masalah, asal kita hidup mengandalkan Tuhan, percaya kepada Firman yang menyelamatkan, dan hidp berpengharapan, kita seperti pohon yang ditanama di tepi aliran air, akarnya sampai ke mata air, ke batang air itu hidup yang tetap ada dalam persekutuan dengan Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Ibadah Awal Tahun, 01 Januari 2020


Rabu, 01 Januari 2020
Ibadah Awal Tahun
Pdt. Dolfie Tasik

Saya sampaikan salam sejahtera bagi kita semua. Selamat berbahagia di dalam kita mendengarkan Firman Tuhan semoga Tuhan tidak melewatkan seorangpun di antara kita, memenuhi kta dengan semua rencana dan kehendakNya, membuat kita makin bertumbuh dengan benar dalam segala hal kearah DIA yang adalah Kepala sehinggga makin memastikan bahwa semua pengikutan pelayanan kita, semua perjuangan kita dalam Ibadah Pelayanan kepada Tuhan akan membawa kita kepada kegenapan, kesempurnaan dari seluruh rencana Allah dari sebelum dunia di jadikan sampai nanti dunia ini di tiadakan, kita kemudian berada di Langit Bumi yang baru. Puji Tuhan.

Salam yang sama itu saya sampaikan kepada saudara saudara kita dimanapun berada, yang mengikuti pemberitaan lewat media social, Tuhan memberkati, Tuhan menolong sehingga kita akan semakin dapat menikmati betapa Indahnya hidup Bersama dengan Tuhan terlebih di dalam kita beribadah melayani Tuhan. Puji Tuhan.

Dikesempatan ini saya ingin kita Bersama membaca mendengar Firman dari Yeremia 33 : 19 – 22

Yeremia 33:19-22

33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

Ay 20 à  Jika kamu dapat “mengingkari” = membatalkan atau merombak perjanjianKu dengan siang dan malam, atau tentang siang dan tentang malam, maka janjiKu kepada Daud juga bias dibatalkan.

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
33:22 Seperti tentara langit tidak terbilang dan seperti pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak keturunan hamba-Ku Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku."

Puji Tuhan. Sangat sederhana tetapi mengandung Nubuatan yang sangat besar bagi kita bahkan kegenapan dari Nubuat ini akan di genapi sampai selama – lamanya, kegenapan Nubuatan ini akan berlaku sampai selama lamanya, sampai di dalam Kerajaan Surga, bukan hanya dibumi.
Yaitu Janji Tuhan tentang Keturunan Daud yang akan menduduki Tahta Daud, dan tentang Imam – Imam yang akan melayani Tuhan.

Jika saya mau beri tema, meski saya tidak biasa menggunakan Tema, dari pembacaan ini Temanya adalah Janji Tuhan yang tetap teguh = tidak berubah, Janji Tuhan yang tidak dapat dibatalkan oleh siapapun, dan apapun situasi yang terjadi di dunia ini tidak akan bisa membatalkan keturunan Daud yang akan duduk di Tahta dan Keturunan Lewi itulah Imam – Imam yang akan melayani Tuhan, kecuali kata ayat tadi kalau ada yang bisa merombak, bisa membatalkan, bisa mengingkari perjanjian dengan siang dan perjanjian dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya.

Kita menjalani hidup di dunia ini berdasarkan perputaran waktu yang di tandai dengan pergantian siang dan malam. Jadi kadang – kadang orang tidak melihat arlojinya, tidak melihat jam, tapi hanya melihat matahari orang bisa mengira – ngira jam berapa saat itu. Ketika matahari terbit, ini kira – kira setengah 7 atau jam 7, ketika matahari condong ke barat, orang bisa memprediksi, kira jam 3 jam 4. Tengah malam terbangun, orang bisa memprediksi waktu. Seperti itu kita menjalani hidup, menurut perputaran waktu adanya malam adanya siang, adanya terang, adanya gelap, dan ini adalah merupakan penciptaan Allah.

Di penciptaan kedua, penciptaan hari pertama yang dijadikan oleh Allah adalah Terang kata kitab Kejadian.

Saya sudah menjelaskan, adda 2x penciptaan :
1.       Allah menciptakan Langit dan Bumi, Bumi belum berbentuk, kacau balau, gelap gulita itu dikatakan Kejadian 1:1-2, bumi itu Kosong
2.       Penciptaan kedua adalah Penciptaan hari pertama sampai ke enam. Penciptaan ini dimulai ketika bumi dalam keadaan kosong, gelap, tidak berbentuk, tidak beraturan, kemudian Kejadian 1 : 3 Berfirmanlah Allah, jadilah Terang, lalu terang itupun jadi, itu yang kita kenal dengan penciptaan hari pertama. Jadi  penciptaan hari pertama ditandai dengan adanya Terang, dan Terang ini kemudian yang memisahkan bumi yang dijadikan dalam keadaan gelap.
Lebih baik dibaca ayat 1 dari kejadian 1, supaya kita tau bumi yang kosong, yang gelap maka, terang ini menjadi tanda pertama.

Kejadian 1:1-3
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Ini penciptaan yang pertama, saya tidak tau kalau hamba Tuhan lain bisa mengakui atau tidak, tapi saya melihat ini sebagai Penciptaan Allah yang Pertama, Allah menciptakan Langit dan Bumi. Terus ayatnya…
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
Nah bumi yang di ciptakan itu tidak ada bentuknya, kacau balau, tidak beraturan,
Trus.
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Roh Allah itu tidak memiliki tempat, melayang – laying di atasnya. Ini gambaran ketika hidup kita masih kacau, masih dalam gelap, masih dalam dosa, Roh Allah belum bisa menempati hidup kita, tetapi kita di benarkan oleh Darah Yesus, dibeli, kita di perdamaikan, Rasul Paulus mengatakan, atau tidak taukah kamu bahwa tubuhmu ada Bait Allah dan tempat Roh Allah tinggal di dalamnya.

Jadi kalau hidup itu belum berbentuk, kacau, gelap, jangan pernah berharap kemudian Roh Kudus tertarik tinggal didalamnya.
Orang boleh mengaku-ngaku saya ini penuh Roh, tapi hidup itu kacau, hidup itu di kuasai oleh kegelapan, maka Roh Allah itu tidak akan pernah tinggal di dalamnya. Itu gambarannya.


1:3 Berfirmanlah Allah Penciptaan selanjutnya “Berfirmanlah Allah”

Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.

Lalu di pisahkannya Terang itu dari Gelap. Ini sudah dari awal memang begitu. Itu sebabnya, dalam Yeremia 33, jika ada orang yang bisa merobah ini, pernjanjian Allah, ketetapan Allah tentang siang dan malam, maka janjiku kepada Daud itu juga bisa dibatalkan, bisa dirobah. Janjiku kepada Imam – Imam Lewi juga bisa dibatalkan andaikata ketetapan Allah tentang siang dan malam itu bisa di robah. Kembali kacau, kembali gelap dan lain sebagainya. Maka janjiku kepada Daud dan keturunannya bisa dirobah.

Itu sebabnya tadi saya mengatakan, Yeremia 33 kalau diberi Tema, ini bicara soal Janji Tuhan yang tetap, yang teguh yang tidak berobah dan tidak bisa dirobah oleh siapapun oleh apapun keadaan yang bisa terjadi di dunia, situasi apapun, bahkan oleh sikap hidup kita pun, tidak akan bisa merobah Janji Allah, selagi aturan Allah tentang siang dan malam tidak ada yang bisa merobah.
Maka Janji Allah tentang Daud dan keturunannya, anak – anak Daud yang akan menempati Tahtahnya tidak akan berobah. Ini Nubuatan bagi kita sekarang, sebab Daud adalah Raja, kemudian Lewi yaitu Imam-Imam adalah orang – orang yang melayani Tuhan. Ini sekarang bicara tentang kehidupan kita. Jadi dulu Firman ini adalah Nubuatan yang di sampaikan Oleh Yeremia yang di sampaikan kepada orang Israel, dan sekarang firman ini kegenapannya ada pada kita, ada pada saya dan saudara – saudara.

Nubuatan ini kemudian digenapkan di dalam kita, ketika DIA datang, DIA lahir sebagai Manusia, DIA Firman Allah yang menjadi daging, kemudian mati karena mengerjakan penebusan, maka Janji ketetapan Allah tentang Raja dan Imam, di genapkan Allah dalam kehidupan saya dan saudara – saudara, kepada kita semua.

Jadi Tuhan berbicara kepada Yeremia untuk disampaikan kepada orang Israel, jika kalian bisa merobah ketetapan tentang siang dan malam, maka janjiKu kepada keturunan Daud yang akan duduk di atas Tahta Daud, dan janjiku kepada Imam – Imam Lewi untuk terus melayani Aku akan batal. Tetapi selama siang dan malam tidak bisa dibatalkan, gerakannya, perputarannya, maka selama itu JanjiKu itu akan tetap berlaku.

Ini adalah berita Nubuat yang kegenapannya ada pada kita. Selain Yesus itu adalah Imam Besar, tetapi Yesus adalah keturunan Daud yang menduduki Tahta Daud, kata Injil Matius Fatsal 1, dalam silsilah tentang Yesus Kristus dikatakan oleh Injil Matius, Inilah Silsilah Yesus Kristus, Anak Daud, Anak Abraham. Abraham memperanakkan Isai dan seterusnya sampai pada kelahiran Yesus.

Itu yang disebut dalam Kitab Yeremia. Karena Janji Allah tidak bisa dibatalkan, maka kemudian Janji Allah itu digenapkan, pertama didalam Yesus yang adalah FIrman yang menjadi daging. Kegenapan Nubuatan itu ada pada kita ketika kita mengalami, ketika Yesus datang ke dalam dunia, DIA adalah Firman yang menjadi daging, untuk mewujudkan Janji Allah tentang Raja dan Imam didalam kehidupan kita.

Ketika Yesus yang menjadi daging, dia adalah Imam dan Raja. Kemudian ketika DIA mati di Kayu Salib, jabatan Imam dan Raja itu itu kemudian di percayakan kepada kita.

Mari kita lihat Wahyu 1, kita akan menjadi tahu.

Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya –

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Kelahiran Yesus sampai pada kematianNya, itu kemudian yang mempercayakan jabatan Imam dan Raja kepada kita.
Jadi DIA bukan sekedar datang, lahir, kita kemudian dengar berita DIA itu Raja Damai, DIA memberi damai, Terang. Semua itu benar, tetapi ada tujuan kelahirannya untuk kita, yang banyak tidak di mengerti, bahkan oleh orang Kristen.

Kematian Yesus, mengangkat kita, menjadikan kita Imam – Imam dan Raja – raja, tujuan akhir dari Jabatan Imam dan Raja ini adalah di dalam Yerusalem Baru, tujuan akhir itu membawa kita sampai kepada kedatangan Yesus kedua kali, untuk membawa kita masuk dalam kerajaan Damai 1000 tahun,  dan selanjutnya kita aka nada Bersama – sama dengan DIA di Yerusalem Baru, memerintah dan melayani DIA siang dan malam, selama lamanya.

Kita ke Wahyu 20, kita melihat  tujuan akhirnya, kenapa kita di jadikan Imam Imam dan Raja – raja, bukan sekedar Yesus Juruselamat, memberi damai, memberi Terang, kemudian kita percaya dan masuk surga. Kalau masuk surga tanpa Jabatan, tidak akan bisa, masuk surga tapi ia tidak ngerti apa yang akan ia kerjakan disana, nanti jadi penganggur di surga, dan Tuhan tidak suka dengan pengangguran.

Kalua kita mau masuk Surga setelah kita ditebus oleh Tuhan, apalagi setelah euphoria Natal, sukacita natal yang di jalani, kita harus tahu orang – orang yang masuk surga adalah orang – orang yang punya Jabatan Pelayanan.  Kalau tidak ada, tidak mengerti, hanya tau telah di tebus, tapi tidak tau dia di angkat sebagai Imam – Imam dan raja – raja dan ada tanggung jawabnya, dia tidak akan masuk surga.

Di Surga tidak ada yang menganggur. Di berita Natal lalu, kedatangan Yesus membuat Sorga itu beraktifitas. Di mulai dari NubuatanNya, kelahiranNya, kematianNya, kebangkitanNya sampai DIA kembali ke Surga, itu membuat Surga itu hidup, berkaktifitas, sebab semua membicarakan tentang Yesus yang adalah Raja di atas segsala raja.

Kita memberikan kemuliaan kepada Allah di tempat Maha Tinggi, bukan karena IA kurang kemuliaan, tetapi kita memberikan kemuliaan karena Yesus yang datang sebagai Juruselamat, Yesus yang lahir, yang sebelumnya sudah di Nubuatkan oleh Kerajaan Surga lewat para Nabi yang di utus.

Ketika Yesus lahir, ada satu Paduan Suara besar dari ribuan malaikat yang menyanyikan tentang kemuliaanNya.
Ketika Yesus sengsara, DIA mati, Surga beraktifitas terus, ketika DIA naik ke Surga, duduk disebelah tangan Kanan Bapa, Surga terus beraktifitas. Sampai hari ini Surga terus beraktifitas, mempersiapkan kedatanganNya kembali.

Karena itu tidak boleh ada yang menganggur. Jangan jadi orang yang beribadah dan melayani Tuhan, tetapi ia tidak tau kenapa ia beribadah dan melayani Tuhan. Itu tidak karuan.
Jadi di Surga tidak ada yang menganggur, Wahyu 4 mengatakan siang malam mereka menyembah, mereka berseru Kudus, Kudus, Kuduslah DIA, siang malam tidak pernah berhenti.

Surga hanya pernah sekali berhenti dari aktifitasnya lebih kurang setengah Jam, ketika menghormati Nikah Anak Domba Allah. Sunyi senyap di Surga. Hanya sekali itu terjadi, aktifitas Surga terhenti, diganti dengan Penghormatan terhadap Nikah, hubungan Nikah Anak Domba Allah dengan Gereja Tuhan.

Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Ini bicara tentang hubungan Nikah Yesus sebagai Mempelai Laki – laki Surga dengan Gereja Tuhan sebagai Mempelai Perempuan Tuhan. Sunyi senyap seluruh aktifitas Surga terhenti, memberi Penghormatan Tinggi kepada Nikah Anak Domba.

Karena itu jaga Nikah masing masing, karena Tuhan sangat menghargai Nikah, bukan saja Nikah secara Rohani, tetapi Nikah secara jasmani, karena Nikah itu adalah Ciptaan Tuhan, kehendak Allah. Dijaga kekudusan Nikah kita masing – masing. Kalau orang muda dipanggil untuk menikah, nikah itu harus di jaga di dalam kekudusanNya.

Begitu luar biasa penghargaan Surga atas Nikah, mulai dari Nikah secara Jasmani begitu di hargai. Jangan Nikah itu di rusak oleh hal – hal dari dunia ini.

Kita bicara sedikit soal Nikah, sebelum kita kembali ke Tema.

Ibrani 13:4-6
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada
padamu.

Selain Nikah itu menjadi tidak kudus karena Perzinahan, persundalan, tapi Nikah itu menjadi tidak ada harganya jika hanya mengutamakan uang. Uang yang lebih di utamakan dari pada harga dari kekudusan Nikah.
Jika dalam Nikah suami istri hanya untuk uang uang dan uang, itu akan membuat Nikah itu kehilangan nilai kekudusannya di hadapan Tuhan.

Bukan kita tidak perlu uang, tetapi kalau setiap hari hanya yang dibicarakan tentang uang, maka Nikah itu akan menjadi hamba uang.
Uang tidak akan pernah menyucikan hidup kita. Punya banyak uang, merasa di berkati, tidak akan membuat nikah itu menjadi kudus, suci, tidak !

Dengan uang kita bisa membeli apa saja, tetapi uang tidak bisa menjadi segala – galanya bagi kita. Sebab jika uang itu menjadi segala – galanya, maka uang itu menjadi tuan dan kita menjadi hamba. Kalau kita jadi hamba, kita akan diperbudak oleh uang.

Tuhan Yesus mengatakan, kehidupan manusia itu tidak tergantung pada apa yang ia miliki. Silahkan berusaha, bekerja tapi harta, kekayaan, uang berapapun yang kita miliki, tidak akan merobah hidup kita jadi tidak benar jadi benar, tidak bisa mengobah dari tidak kudus menjadi kudus. Hanya Firman! Hanya kalau kita mau berpegang pada Firman, berpegang pada Janji Tuhan, itu yang bisa mengobah hidup kita ini dari tidak layak menjadi layak.

Lukas 15:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Sekalipun berlimpah – limpah, hidupnya tidak bergantung dari kekayaan itu. Jangan saudara piker, kalau kita sudah punya segala – galanya, sudah sukses, maka hidup itu baik, mapan. Tidak, didunia ini kita tidak akan pernah hidup baik, mapan, karena lambat atau cepat, semua yang ada didunia ini menuju pada penghancuran, menuju kepada ketiadaan.
Semua yang ada di dalam dunia ini, semua yang kita miliki, semua yang di jadikan landasan, dijadikan pegangan orang, itu semua menuju pada kekosongan, menuju pada ketiadaan, menuju pada keadaan seperti dunia ketika pertama kali dijadikan, kelam kabut tidak berbentuk. Sebab Rasul Petrus mengatakan pada hari Tuhan, langit bumi ini akan meleleh dalam nyala api, menuju pada ketiadaan, kehampaan, kekosongan. Kembali seperti itu.

Kita sungguh – sungguh hidup baik, hidup tenang kalau kita sudah ada di dalam Kerajaan Surga. Selama didunia ini tidak, walaupun kita diberi janji ketenangan, kedamaian didunia, tetapi itu hanya sementara. Hari ini ketika di dalam Gereja, kita bisa merasa Damai, tapi ketika kembali ke Rumah, bisa ada masalah.

Di Injil Lukas ada cerita tentang orang kaya yang bodoh. Hai jiwaku bersenang – senanglah, ada padamu makanan 7 turunan. Malam itu malaikat datang, hai orang bodoh, malam ini juga nyawamu akan di ambil. Kan tidak di nikmati.

Dalam amsal, orang tua wajib mewariskan untuk anak – anak, mewariskan karakter yang baik, karakter yang di robah. Bukan kekayaan. Puji Tuhan jika ada kekayaan yang bisa diwariskan, tetapi bukan itu tujuannya.

Ibarani 12:7
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik,

Orang tua mendidik mengajar anak – anak, supaya bisa menghasilkan karakter hidup yang dirobah, karakter hidup yang baik, sesuai dengan Firman. Itu yang betul. Jangan pernah ada anak yang mengatakan orang tua itu kuno, ketinggalan jaman.

Orang tua mendidik, karena ingin melihat anak itu berobah. Bersyukurlah anak – anak jika mau dididik oleh orang tua.
Tetapi selain orang tua di bumi, ada orang tua di Surga.

tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Allah mengajar kita, mendidik kita, mendisiplinkan kita supaya kita ambil bagian di dalam kekudusanNya.
Semoga Tuhan menolong kita.

Kita kembali kepada Yeremia 33

Janji Tuhan yang tetap, tidak berobah, teguh, tidak bisa diubah, tidak bisa di tiadakan, tidak bisa dibatalkan oleh manusia manapun, oleh situasi apapun yang terjadi di dunia.
Kegenapan Janji Tuhan tentang keturunan Daud yang akan menduduki Tahtah Daud dan Imam – Imam Lewi yang melayani Tuhan ada pada kita sekarang. Kita sudah baca Wahtu 1 : 5-6.
Kita di jadikan Imam – Imam dan Raja – raja tujuannya adalah agar kita layak ada di dalam Kerajaan Surga, didalam Kerajaan Damai 1000 tahun. Itu peralihan, sebab sesudah Kerajaan Damai 1000 tahun, kita akan masuk dalam Kerajaan Surga.

Wahyu 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Ini adalah orang – orang yang mengalami kematian, mati syahid pada zaman antichrist, ini orang – orang yang mati dalam Tuhan yang di tunggu oleh Tuhan. Di akhir, sebelum Tuhan datang. Orang – orang yang mati di zaman antichrist ini akan menggenapkan jumlah orang yang mati dalam Tuhan sebelum antichrist. Jumlah yang mati sekarang akan di genapkan oleh orang – orang yang mati dalam Tuhan di zaman antichrist. Kata firman Tuhan seperti itu. Orang yang mati, akan menunggu mereka yang mati dalam Tuhan di zaman antichrist. Ada di Wahyu 6, pembukaan materai yang ke 5.
(6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. 6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?")
Ada orang yang mati syahid di zaman Gereja Hujan Awal, terutama di kekaisaran Nero, jaman Rasul Petrus waktu itu, banyak orang yang mati syahid karena Firman dan karena kesaksian. Tetapi jumlah mereka belum cukup, nanti akan di genapkan dengan mereka yang mati di zaman antichrist.

Jadi pada zaman antichrist ada orang – orang yang tetap percaya, mereka akan mati, mereka akan dibunuh karena tidak menyembah antichrist, itu yang disebut pada Wahyu 20. Itu akan menggenapi orang – orang yang mati sebelumnya. Tapi kemudian mereka akan bangkit, mereka akan dibangkitkan pada bunyi sangkakala terakhir, kata I.Tesalonika 4.


20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

Orang yang yang tidak bangkit sebelum masa 1000 tahun, Ini adalah orang – orang yang mati di luar Tuhan. Orang – orang yang mati sebelum waktunya.

Ada orang mati didalam Tuhan, itu mati karena Kehendak Allah, ini adalah orang – orang yang mengalami kematian karena di ijinkan Tuhan.

Ada orang mati yang lain, itu orang – orang yang mati sebelum waktunya. Mestinya dia masih umur Panjang, tetapi karena tidak taat, dia mengalami kematian. Mestinya masih umur 20 atau 30 tahun lagi, tapi karena dia tidak takut akan Tuhan, dia mengalami kematian. Amsal mengatakan, takut akan Tuhan itu memberi kita umur Panjang.

Banyak hal kematian orang Kristen itu kematian sebelum waktunya. Mestinya masih diberi umur Panjang, tetapi karena tidak takut Tuhan, Tuhan lepaskan saja kapan dia mau mati. Walaupun seringkali kita mengatakan hidup mati di tangan Tuhan, itu benar, tetapi tidak semua orang hidup mati di tangan Tuhan, karena kehendak Allah. Orang mati karena bunuh diri itu bukan kehendak Allah, orang mati karena tidak taat, itu bukan kehendak Allah.
Kita sudah terbiasa dengan hidup mati di tangan Tuhan. Itu benar, tapi  hidup mati siapa? Itulah hidup matinya orang – orang benar, di Tangan Tuhan. Hidup mati di tangan Tuhan, itulah hidup mati yang percaya kepada Tuhan, yang hidup dalam Tuhan. Tapi orang Kristen yang hidup di luar Tuhan, meski mulutnya mengaku percaya tetapi hidup di luar Tuhan, hidup matinya bukan di Tangan Tuhan. Tidak ! dia menjalani hidupnya dengan cara duniawi. Jadi tidak sama kematian semua orang, jangan samakan semua kematian itu karena kehendak Tuhan.

Contoh ada orang mati kecelakaan karena, karena dia melarikan diri dari rasia, atau karena membawa kendaraan dengan ugal – ugalan. Itu bukan kehendak Tuhan.

Jadi jangan semua mengatakan semua kematian itu kehendak Tuhan, kalau semua kehendak Tuhan, enak bagi orang berdosa. Saat dia mati, bisa dia mengatakan, saya sudah mau bertobat tapi Tuhan sudah mati hari ini, nanti di penghakiman dia bisa mengatakan, Tuhan saya masih mau bertobat waktu itu, tapi Tuhan sudah ambil saya lebih dulu.
Jadi hidup mati di tangan Tuhan adalah hidup matinya orang – orang benar. Tapi orang tidak benar, adalah orang – orang mati sebelum waktunya.
Rasul Paulus mengatakan hormatilah ayah ibumu, supaya umurmu lanjut, kalau umur tidak lanjut, bisa karena tidak menghormati orang tua, karena tidak takut akan Tuhan. Jadi banyak hal yang mengajarkan kita, jadi jangan kita campur semuanya.

Ini wahyu 20:5, orang – orang mati yang tidak bangkit sebelum 1000 tahun selesai, ini orang – orang mati sebelum waktunya, orang yang mati di luar Tuhan, meski mereka telah diberi waktu dan kesempatan tetapi tidak mau berobah, tidak mau gunakan kemurahan Tuhan, tidak gunakan kesempatan yang diberikan Tuhan, ini disebut oleh Surat Roma, Allah membiarkan, Allah menyerahkan mereka, Allah melepaskan mereka.

Roma 1:22
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka
Allah menyerahkan mereka karena mereka, karena mereka tidak mau menghormati Allah.
Baca ayat 21
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Ini sebabnya,

1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.

Ini ayat 24, Tuhan lepas tangan, orang ini, kalau dia mati, bukan karena Kehendak Allah.

1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.

Orang yang menggantikan Keberanaran dengan dusta, orang yang suka memutarbalikkan Kebenaran, kemudian meninggal, sekalipun dia adalah Pendeta, dia tidak akan masuk Surga.
Ada orang percaya, setia beribadah, tetapi berdusta kemudian ia mati, ia tidak masuk Surga.
Kalau mati dalam dusta, bagaimana mau dikatakan orang benar. Yang mati menurut Kehendak Allah hanya orang benar.
Kalau orang mati dalam dusta, jangan kita katakan itu kehendak Allah.
Kalau kita mengerti Kehendak Allah, kita percaya, kita hidup didalamnya, paling sedikit kita jadi orang Benar. Jadilah orang Benar! Sebab orang yang menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dilepaskan oleh Allah.

1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:

Allah serahkan artinya Allah lepas tangan, Allah membiarkan mereka melakukan apa saja. Kalau mereka mati, itu bukan kehendak Allah. Itu sama dengan hewan, matinya bukan kehendak Allah. Allah tidak pernah merancangkan yang baik untuk hewan.

Kita manusia di ciptakan menurut kehendak Allah, ketika kita di Ijinkan hidup, lahir didunia ini, Tuhan mau kita ada dalam apa yang DIA siapkan untuk kita. Efesus 2:10. Ada Rencana Allah yang besar.
Tetapi kalau kita hidup di luar DIA, kita tidak akan mengalami keobahan. Rasul Paulus mengatakan, ingat kemurahan Allah, tapi ingat juga kekerasan Allah.

Kadang kita hanya ingat pada kemurahan Allah. Orang yang hidup dalam kemurahan Allah, tetapi tidak mau berobah, itu akan menghadapai kekerasan Allah yang akan mengerat hidupnya.

Roma 11:21-22
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Kalau Israel saja di kerat, apalagi kita yang berasal dari Bangsa Kafir.

11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
Dipotong = di kerat.

Untuk apa Kemurahan Allah?
Jangan hanya teriak – teriak tentang Kemurahan Allah, kita bersaksi tentang Kemurahan Allah, tentang Kebaikan Allah, tapi harus di iringi dengan hidup yang berobah!

Roma 2:4
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

Pertobatan itu adalah keobahan hidup. Jangan kita tertipu dengan berkat yang kita terima, sebab bisa jadi itu umpannya antichrist, kalau kita tidak berobah, apapun yang bisa kita miliki di dunia, itu hanya merupakan umpannya antichrist.

Kalau tau menghargai Kemurahan Allah, ingat juga kekerasanNya. Itulah kekerasan atas orang – orang yang telah jatuh, yang tidak mau berobah.
Jadi kalau kita ingat kemurahan Allah, ingat bahwa Kemurahan Allah itu diberikan kepada kita, kata Roma 2:4, supaya kita berobah, supaya kita bisa berbalik, meninggalkan karakter lama.
Kita tidak bisa berobah dari diri sendiri, kalau mau berobah, dengar Firman, Percaya Firman, berikan hidup kepada Firman, kita tinggal berdoa, Tuhan berikan saya kebenaranMu, berikan saya kekudusanMu, kita berdoa demikian.

Bagaimana kita bisa menerima Kebenaran kekudusan Allah, kalau kita sudah ada niat yang sungguh - sungguh didalam hati, mau hidup benar, mau hidup kudus, jalannya ada di Firman, ada di Janji Tuhan yang tidak berobah, seperti janji tentang Imam – Imam dan Raja – raja, kegenapannya ada pada kita sekarang, kita mau di bawa kedalamnya.

Kita kembali ke Wahyu 20
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Ay 6 à ini kegenapan dari Yeremia 33 untuk kita. Di dalam Yesus, Ia adalah Imam Besar, DIA adalah Raja.
Dia datang, lewat kematianNya Wahyu 1:5-6, DIA delegasikan, DIA beri kepercayaan, mengangkan kita jadi Raja – raja, jadi Imam – Imam, supaya kita punya Tiket sampai masuk ke dalam Kerajaan Damai 1000 tahun. Tiketnya kita itu adalah kita adalah Imam – Imam dan Raja – raja, yang kita peroleh dari kalahiran dan kematian Yesus.

Jangan kita tidak tau apa yang akan dilakukan di Kerajaan 1000 tahun. Jangan bilang, oh supaya hidup damai, berhenti dari segala kelelahan, tidak. Di 1000 tahun, kita melayani. Kelelahan kita diganti oleh Tuhan dengan kesukaan, dengan Perhentian, kita tidak merasa Lelah lagi disana. Sesudah 1000 tahun, kita bisa lanjut pelayanan kita sampai dalam Kerajaan Surga.

Wahyu 7:14
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Yesus datang, masuk Pesta Nikah, masuk Kerajaan Damai 100 tahuan, masuk Kerajaan Surga, melayani DIA siang dan malam.
Maka kalau dibumi tidak bisa, tidak menghargai jabatan Imam dan Raja, jangan berpikir bisa masuk Surga.

O kita sudah melayani, saya susah payah melayani Tuhan, saya di pakai Tuhan dalam pelayanan. Benar! Persoalannya kita dibumi, kita bisa melayani, dipakai Tuhan tapi apakah Pelayanan kita berkenan kepada Tuhan atau tidak. Ini yang kit acari. Kita setia, kita melayani dan  Kita harus sampai kepada Pelayanan kita berkenan / menyenangkan hati Tuhan, kalau tidak, susah payahpun kita sia-sia.

Orang yang sudah melayani Tuhan dengan segala mujizat saja, di tolak oleh Tuhan, kami sudah mengadakan Mujizat demi namaMu, itu pakai Firman. Rasul Paulus katakana, segala sesuatu yang kamu lakukan, yang kamu katakana, yang kamu perbuat, lakukanlah di dalam nama Tuhan Yesus.
Ada yang mengatakan kami sudah mengusir setan demi nama Yesus, kami mengadakan mujizat demi nama Yesus, kami bernubuat demi nama Yesus, semua terjadi, tapi Tuhan mengatakan, hei Aku tidak kenal kalian, enyahlah dari padaku kamu sekalian pembuat kejahatan.
(Matius 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? -- 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!")

Jadi yang kita kejar bukan sekedar kalau kita sudah dipakai Tuhan, itu baik, semua kita rindu menyerahkan diri untuk di Pakai Tuhan. Dipakai Tuhan itu baik, kita bersaksi, kita bodoh, tapi saya di Pakai Tuhan, iya. Tapi apakah kita yang dipakai Tuhan, berkenan kepada Tuhan atau tidak.

Kita dipakai Tuhan, iya kita bersyukur, bisa melayani Tuhan dalam keadaan susah dalam keadaan senang, dalam keadaan sehat, dalam keadaan sakit, kita berusaha untuk  melayani Tuhan. Dalam keadaan tidak punya uang, kita bisa melayani Tuhan, kita bersyukur untuk kita bisa melayani Tuhan. Kalau itu sudah, yang harus kita kejar adalah carilah perkenanan Tuhan dalam pelayanan kita. Kalau tidak, kita tidak bisa masuk 1000 tahun. Kenapa, sebab menjadi Imam – Imam dan Raja – raja, dalam Wahyu 1:5-6, itu karena 2 hal :
1.       Oleh karena Darah Yesus à ini yang membuat kita berkenan, yaitu hidup dalam perdamaian.
Penghargaan kita terhadap Korban Kristus adalah kalau kita selalu mau hidup dalam Perdamaian.
Apa artinya kita di pakai Tuhan, tapi didalam hati kita tidak ada perdamaian dengan orang lain. Di hati kita menyimpan sesuatu.

Kita menjadi Imam dan Raja oleh Darah Yesus, Darah Perdamaian, karena itu jika kita mau jadi Imam dan Raja yang berkenan kepada Tuhan, makan Imamat kita harus didasarkan pada Korban Kristus, perdamaian oleh Korban Kristus. Artinya, kita sendiri yang melayani harus hidup dalam perdamaian, jangan dalam kebencian, jangan dengan sakit hati, jangan dengan kepahitan, jangan dengan iri hati, jangan dengan fitnah, jangan dengan dusta, jangan dengan segala macam kejahatan. Hidup dalam perdamaian, baru jabatan Imamat kita bisa berkenan kepada Tuhan. Sebab jika tidak, meskipun dengan banting tulang dalam pelayanan, kita susah payah dalam pelayanan, kita rela mengorbankan diri, jika tidak dalam tanda perdamaian, kita tidak akan berkenan.

2.       Oleh karena Kasih Allah
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya –

Yesus mengangkat kita jadi Imam – Imam dan Raja – raja, oleh karena Kasih. Apa itu Kasih Yesus, itulah KetaatanNya
Jadi kalau kita bicara tentang Kasih, itulah ketaatan Yesus kepada kehendak Allah. Jadi kalau kita bicara tentang Kasih, itulah ketaatan Yesus kepada Kehendak Allah. Ketaatan Yesus itu sampai DIA rela menyerahkan nyawaNya, RohNya, hembusan nafasNya kepada Bapa. Dan ini yang membuat DIA berkenan.

Efesus 5:1-2
5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Pelayanan Yesus berkenan, Persembahan yang harum bagi BapaNya. Karena Dia mentaati kehendak Bapa, taat sampai Mati, kata Filipi 2:5 dst.
Taat sampai mati artinya, DIA tetap menyembah. Itu penghargaan kita, penghormatan tertinggi yang bisa kita berikan adalah Penyembahan. Itu kehendak Allah.

Yesus mengasihi kita sampai rela menyerahkan diriNya, ketika dia berseru Eli, Eli lama sabakthani, DIa berseru Sudah Selesai. Setelah itu, DIA menyerahkan nyawaNya, RohNya dengan menundukkan kepala.

Ketaatan kepada Bapa, di buktikan dengan DIA memberikan Persembahan yang berkenan kepada Bapa, itu Nafas, RohNya, itu PenyembahanNya. Tidak sedikitpun DIA mengeluh. Tidak sedikitpun DIA menyalahkan BAPA ketika DIA di Salib. Tidak sedikitpun DIA menyalahkan orang – orang yang menyalibkan DIA. Bapa ampuni mereka, sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat. DIA tetap menyembah sampai yang terakhir, menyerahkan RohNya. Itulah ketaatan Yesus, itu Kasih.

Jadi DIA mengasihi kita prakteknya DIA mentaati segala kehendak BAPA. Kita menjadi Imam – Imam dan Raja – raja yang berkenan, itu oleh Darah Yesus, hidup dalam Perdamaian, yang kedua oleh Kasih, oleh karena kita mau mentaati kehendak Bapa di Surga  sekalipun itu tidak sesuai dengan akal pikiran kita, tetapi kita mau Taat, meski tidak sesuai dengan jalan pikiran, tapi kita tau itu kehendak Allah, kita menyerahkan hidup kita, seperti  Yesus, DIA menundukkan kepala. DIA tetap taat sampai akhir. Itu yang Efesus 5:2 mengatakan, Persembahan jadi Korban yang harum. Itu hidup kita.

Jadi, menjadi Imam – Imam dan Raja – raja bukan kalau setia, sudah susah payah melayani, mengerjakan pekerjaan Tuhan, tapi harus sampai kita cari perkenanan Tuhan. Bukan kita cari perkenanan manusia, kalau kita cari perkenanan manusia Rasul Paulus bilang, itu bukan hamba Kristus. Kita mau cari Perkenanan Allah, cari hormat Allah, cari kepujian dari Allah.

Kalau hormat manusia hanya sementara, waktu dia senang dengan kita, dia menghormati, memuja, memuji kita, begitu ada salah sedikit, pasti berobah. Itu kalu hanya cari hormat manusia. Di dunia sih boleh boleh saja, tapi di Surga tidak.

Mari kita jadi Imam – Imam dan Raja – raja yang mengalami kegenapan Janji Allah, Imam – Imam dan Raja – raja yang setia melayani, yang mengerjakan pekerjaan pelayanan dengan sungguh – sungguh, tapi juga yang berkenan, memperkenankan Tuhan.

Tuhan Memberkati.